Minggu, 17 Juli 2011

Serial Wayang: Kresna (Manusia Setengah Dewa - Antara Cerdik dan Licik)

Tokoh yang Protagonis sekaligus Antagonis, disukai sebagian orang dan dibenci oleh sebagian yang lain tidaklah banyak, tokoh yang tahu kabaikan dan kejahatan tetapi kadang melakukan keduanya tanpa merasa bersalah, salah satu yang paling menonjol untuk dibicarakan justru tokoh yang dikenal merupakan titisan Batara Wisnu yaitu Prabu Kresna.

Kresna versi Wayang Kulit


Banyak versi yang menceritakan asal usul Kresna ini, ada versi yang mengatakan Kresna merupakan anak dari Prabu Basudewa yang berbeda ibu dengan Baladewa dan diselamatkan dari usaha pembunuhan oleh Kangsa yang mendapat “kisikan” Batara Narada bahwa Kangsa nanti akan terbunuh oleh salah satu putera Basudewa, tapi ada juga yang menceritakan bahwa Kresna dan Baladewa itu anak kembar hanya berbeda warna kulit saja, kalau Baladewa itu “bule” sedangkan Kresna “black skin”, mana yang benar yah tidak usah diperdebatkan.

Jalan hidup Kresna memang unik, lebih banyak berada didaerah abu-abu baik dalam hubungannya dengan Pandawa, cara mengelola keluarganya, taktik dan trik dalam menghadapi masalah sampai kehancuran serta musnahnya negaranya, suatu hal yang kalau menurut pikiran sehat tidak mungkin terjadi dibandingkan nama besar serta kesaktian dan titisan Dewa Wisnu yang disandangnya, tapi itulah yang terjadi dan semua kejadian itu saat Kresna sendiri masih hidup.

Sejak masih muda tokoh ini sudah sangat menonjol, kerabat dekat Pandawa [Ayah Kresna dan Dewi Kunti, ibunya Pandawa itu bersaudara] yang baru mulai berhubungan dengan para Pandawa saat Arjuna ikut sayembara memperebutkan Dewi Drupadi ini dikenal sangat menyayangi Arjuna. Arjuna selain sepupu dan sekaligus ipar Kresna juga sangat patuh pada Kresna, sampai-sampai saat perang Baratayudha Kresna lah sebagai sais kereta perang Arjuna, bukti tanda sayangnya pada Arjuna.


Sebagai Negarawan, Kresna sangat berhasil walau negaranya Dwarawati itu kecil tetapi memainkan peranan sangat penting, mungkin sama seperti posisi Singapore dikelompok negara Asean. Kresna disegani oleh angkatan tua seperti Bisma dan Durna dan ditakuti musuh-musuhnya karena senjata Cakra yang sangat mengerikan ... lebih dahsyat dari bom nuklir ... Cuma radiasi nya tidak sehebat bom nuklir.

* * *

Mempunyai isteri resmi empat, Dewi Jembawati, Rukmini, Setyaboma dan Pratiwi, Kresna sangat menyayangi Raden Samba anaknya dengan Dewi Jembawati, sangat dimanjakan yang berakibat fatal nantinya .. Samba sampai berani mempermainkan dewa Narada dengan berpura-pura menjadi wanita, kutukan Narada karena dipermainkan inilah yang menyebabkan kehancuran negara Dwarawati dan musnahnya bangsa Yadawa [bangsa nya Kresna], anaknya yang lain Gunadewa, adik kandung Samba, tersia-sia hanya karena punya tubuh penuh bulu dan ada ekornya ... kasih sayang yang tidak seimbang diantara anak sangat berlainan dengan “ketokohan” Kresna yang dipanuti banyak orang.

Kresna tahu kalau siapapun yang memperoleh Wahyu Cakraningrat maka keturunannya akan menjadi raja besar, dia menganjurkan Samba untuk mendapatkan wahyu tersebut, sayangnya Samba tidak kuat godaan sehingga wahyu cakraningrat akhirnya jatuh ketangan Abimanyu .. nah mulailah Kresna mendekati Abimanyu dan mengawinkannya dengan puteri nya Siti Sundari [puterinya dengan Dewi Pratiwi] dengan harapan toh keturunannya bisa menjadi penguasa nantinya .. eeeh ndilalah kok ya Siti Sundari ini mandul ... tidak punya anak dari Abimanyu .. tragis juga .. plan menguasai tahta terlepas.

Trik atau taktik yang tidak terpuji juga dilakukan beberapa kali dengan meminjam tangan orang lain, seperti meminta Yudistira “berbohong” saat ditanya Resi Durna, menantang Arjuna memanah rambut saat Setyaki hampir terbunuh oleh Burisrawa, menanyakan kelemahan Salya dengan menyuruh Nakula dan Sadewa yang disayangi Salya karena Kresna sendiri tidak tahu cara membunuh Salya serta menasehati Bima memukul paha kanan Duryudana saat perang tanding dengan alasan yang dicari padahal ada ketentuan dilarang memukul anggota badan dibawah perut, menyuruh Gatotkaca melawan Karna demi menyelamatkan Arjuna, meminta “nyawa” Antareja sebagai “tumbal perang” karena takut kalau Baladewa [sang Kakak] memihak Kurawa pasti kalah lawan Antareja .. masih banyak lagi “usulan” sang penasehat Pandawa ini yang sesungguhnya tidak ksatria.

Kresna Duta: Menyampaikan Perdamaian pihak Pandawa


Sebagai Wayang titisan Wisnu, Kresna memang bertugas untuk “mengatur” jalannya cerita kehidupan agar sesuai dengan “plot” yang sudah dibuat, tidak perduli itu meniadakan keluarga sendiri [kasus Antareja dan Gatotkaca] atau dengan cara “menipu, meminta dengan halus” semua sah dilakukan dengan alasan yang penting tujuan tercapai .. proses bisa diatur.

Sayangnya “sukses” ini tidak diikuti sukses dalam keluarga, memanjakan anak yang disayang dan menganaktirikan anak yang ada kekurangan berakibat fatal, Kresna akhirnya hidup sangat menderita secara batin, sunyi dalam kesendirian ketika seluruh Pandawa sudah tiada dan bangsa Yadawa serta negara Dwarawati musnah, sebagai seorang pertapapun meninggalnya sangat menyedihkan, karena terpanah kakinya .. tokoh yang punya senjata Cakra yang maha hebat dan punya pusaka Kembang Wijayakusuma ternyata mati mengenaskan. Kekuasaan ternyata bukan sesuatu yang harus diagungkan, itu hanyalah titipan saja.

Kresna tokoh yang protagonis sekaligus antagonis, hanya ke ”aku” annya saja yang menonjol, akhirnya tokoh yang dikenal sangat berkuasa dalam menentukan apapun ini harus menerima kenyataan bahwa nasib tidak memihak pada tokoh yang bersifat seperti ini.


* * *



* * * * * Choirul Huda * * * * *

___________________________________________________________________

Tulisan ini untuk bersumber dari Topmdi,net/
Tokoh Yang Protagonis Sekaligus Antagonis

Ilustrasi: Mbah Google

___________________________________________________________________

Tulisan (Original) Wayang Lainnya:

- Wayang: Seni Budaya dan Imajinasi Anak Yang Terlupakan... 

- Seri Wayang II - Wisanggeni (Pertempuran Melawan Seluruh Dewata)  5

- Seri Wayang II - Wisanggeni (Khayangan Suralaya Diguncang Kehancuran!) 6**
- Seri Wayang XXI - Empat Serangkai Terhebat (Wisanggeni, Antasena, Antareja dan Gatot Kaca)
- Turnamen Wayang Sejagat (Memperebutkan Gelar tokoh Wayang terhebat...)









* * * Created By: http://roelly87.blogspot.com/ * * *
        

3 komentar:

  1. aku gak pernah liat pertunjukan wayang,,

    BalasHapus
  2. Tulisan diatas rancu..isinya pemikiran kolot versi dirisendiri.yg menyebabkan pembodohan bagi org yg bacanya.blajar dulu sejarah.baru nulis.blajar matikan ego.jgn menghina org apalagi dewa. Yg utusan tuhan.hadew rusak ente bikim blog

    BalasHapus
  3. Blog yg isinya cuma merusak aejarah ya ini dia.tulisan diatas

    BalasHapus

Ingin komentar tapi tidak tahu caranya?

Klik panah ke bawah di sebelah kanan "Beri Komentar Sebagai" Pilih ID Name/URL. Isilah nama anda. Bila tidak punya URL, kolom ini kosongkan saja. Klik Poskan Komentar. Kalau anda ragu, silahkan klik Pratinjau. Terima kasih.