Sabtu, 23 Juli 2011

Diantara Dua Pilihan: Antara Aku, atau Dia...

Awan gelap mulai menyelimuti kota Padang. Padahal hari masih siang, dan juga tidak seperti biasanya Ibukota dari Sumatera Barat ini mengalami kejadian seperti ini. Banyak orang mengatakan Padang adalah kota yang panas dan gersang karena terletak dipinggir pantai menghadap ke Samudera Hindia. Namun tidak untukku, karena bagiku Padang adalah salah satu kota yang paling istimewa dalam riwayat masa silam maupun masa depan hidupku ini. Padang adalah kota yang mendinginkan disaat kemarau datang melanda hati, jiwa dan raga ini...

* * *




Tepat depan Taman Adityawarman, di sebuah hotel berbintang tiga dan salah satu hotel terbaik di kota rendang itu. Inna Muara Hotel. Aku melangkahkan kaki untuk menuju depan lobby. Ya, rangkaian langkah dan derap kaki ini seakan terasa berat untuk dilewati. Seperti ada beban berat yang menggelyuti semua indera yang berada dalam diri ini. Sampai melangkah pun, terasa enggan.

Namun, semua harus terjadi. Dan hari ini, atau tidak sama sekali...!

* * *

Batinku mengatakan ada sesuatu yang sangat tidak beres, sesuatu hal yang sangat mengganjal jalan pikiran selama ini. Marreta Safwa Aulia, sebuah nama yang indah. Dan Indah, Bahkan se-Indah nama dan wujud asli dari seseorang yang sangat dikagumi...

* * *

24 April 2007

Suatu pertemuan tak terduga, di Bandara Internasional Minangkabau berlanjut hingga berlanjut dengan sebuah perpisahan yang benar-benar tak terduga...


Ah, biar bagaimanapun di dunia ini tiada yang abadi.
Seperti indahnya sinar Sang Dewi Rembulan, yang harus digantikan dengan sengatan Sang Dewa Fajar.


Namun ketika sudah berbicara dengan yang namanya "Cinta...",
Sungguh nalar, pikiran dan logika diri ini terasa beku dan tak berdaya.

* * *

Inna Muara Hotel, 22:10 wib

"Diantara dua pilihan: Aku atau Dia..." ujarku saat menanyakan tentang tragedi cinta bercabang, diantara aku dan Retta.

Yang ditanya hanya duduk termenung disamping ranjang mewah bersulam sutera, dari sebuah kamar bernomor 13...

* * *

Bersambung...

Jakarta, 5 Juli 2011

* * * * * Choirul Huda * * * * *

___________________________________________________________________

Note: Tulisan ini bersumber dari Arsip Catatan di Facebook...
___________________________________________________________________








* * * Created By: http://roelly87.blogspot.com/ * * *

Serial Silat: 7 Musuh Terkuat Dunia Persilatan versi Jin Yong

Setelah asyik menyelami dunia wayang, tiba-tiba saja saya melihat buku cerita silat "Legenda Pendekar Rajawali", Sia Tiauw Eng Hiong yang teronggok tak terjamah di pinggiran kardus tempat menaruh komik dan novel yang sudah lama tidak pernah saya baca. Iseng-iseng pas membukanya, jadi terpikiran untuk memposting kisah Tokoh Antagonis dari beberapa Serial Silat karya Jin Yong (Chin Yung).




Lima Pendekar Terhebat: Racun Barat, Kaisar Selatan, Raja Tengah, Pengemis Utara dan Sesat Timur


Dalam Dunia persilatan ada tokoh Antagonis atau yang disebut sebagai Jagoan seperti Kwee Ceng, Yo Ko, Lenghou Tiong maupun Thio Bu-Ki. Namun dimana ada yang baik, begitu juga pasti ada tokoh yang Jahat atau Antagonis. Berikut ini adalah beberapa tokoh Antagonis dalam serial Silat karya Jin Yong (Chin Yung)


* * *



1. Auw Yang Hong (欧阳锋)

Mendapat julukan sebagai "Racun Barat", adalah salah satu tokoh antagonis rekaan Jin Yong yang paling populer. Kisahnya terdapat dalam serial Legenda Pendekar Pemanah Rajawali dan Kembalinya Pendekar Pemanah Rajawali serta banyak disebut dalam serial silat lanjutannya. Auw Yang Hong diceritakan sebagai seorang musuh yang tangguh dan juga terkenal akan kelicikan serta kehebatannya dalam mengolah Racun. Ialah yang membuat Ketua Parta Pengemis, Ang Cit Kong kehilangan seluruh kekuatannya karena terkena pukulan yang berbisa darinya.

Ia juga adalah musuh abadi Ang Cit Kong, dari masa muda hingga akhir hayat mereka berdua selalu terlibat perseteruan seru. Hingga akhirnya dalam serial Kembalinya Pendekar Pemanah Rajawali, diceritakan bahwa mereka bertarung mati-matian sampai tersadar bahwa mereka selain musuh juga adalah teman sejati.

Ilmu yang paling berbahaya adalah Kap Mo Kang, yaitu jurus Kodok yang sangat ditakuti oleh kalangan rimba persilatan. Dan hanya dapat dimunahkan melalui jurus It Yang-Ci dari Ong Tiong Yang. Kemudian ada ilmu tongkat yang juga sangat hebat, karena diujung tongkat besi berkepala tengkorak itu terdapat dua ular paling berbisa yang jika terkena gigitannya akan membuat musuhnya menjadi lumpuh.

Ia mengangkat Yo Ko sebagai anaknya, setelah pikirannya terganggu akibat ulah Oey Yong saat adu pedang di gunung Hoa Shan. Anaknya sendiri (yaitu hasil hubungan gelap dengan kakak iparnya), Auwyang Kongcu tewas secara mengenaskan dibunuh Ayah kandung Yo Ko.


* * *

2. Gak Put Kun (岳不群)

Dikenal sebagai seorang Kuncu Kiam atau Pendekar Pedang yang terhormat. Ia adalah ketua dari Hoasan Pay/ partai Gunung Hoasan. Salah satu dari lima partai pedang terkemuka dalam serial Pendekar Hina Kelana. Ia juga merupakan Guru dari Lenghou Tiong, atau banyak orang menyebutnya Lingwu Chong. Mungkin (menurut saya pribadi) Gak Put Kun pantas disebut sebagai Pendekar paling licik dan pengecut yang diciptakan oleh Jin Yong.

Karena sebagai seorang Ciangbunjin (Ketua Partai), kelakuannya sangat bertolak belakang dengan apa yang dijuluki oleh orang-orang dunia persilatan. Dengan tega ia membiarkan istrinya bunuh diri hanya karena suatu kitab ilmu pedang. Dan karena kitab itu pula, ia rela mengorbankan kejantanannya menjadi seorang laki-laki dengan prilaku seperti wanita untuk di kebiri. Pada awalnya ia dikisahkan sebagai seorang Guru yang sangat baik dan disegani oleh kalangan rimba persilatan, namun karena ambisinya untuk menduduki ketua Ngo-Gak-Pay (perserikatan partai pedang dari lima gunung utama di Cina). Hingga ia menjadi seorang yang sangat licik, bahkan dengan sadis membutakan mata Co Leng-Tan, ketua Ko-san Pay yang juga sangat berambisi untuk menjadi ketua Ngo-Gak-Pay.

* * *

3. Seng Kun ( 成昆 )

Sang Pembuat Goro-goro, dalam serial Kisah Membunuh Naga/ Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga. Ialah yang berperan menyulut keonaran di dunia persilatan dengan banyak membunuh tokoh-tokoh sakti dari berbagai partai dan dilimpahkan kepada muridnya yaitu Cia Sun, Ayah angkat Thio Bu-Ki sekaligus salah satu Tetua dalam aliran Beng-Kauw (Agama Terang, yang ada pada saat dinasti Yuan dan Ming dan berasal dari Persia/ timur tengah).

Seng Kun sangat membenci Beng-Kauw, karena disebabkan perteruannya dengan Ketua agama tersebut yaitu Yo Kauwcu, untuk memperebutkan seorang wanita. Hingga saking sakit hatinya kepada Beng-Kauw, ia tega memperkosa istri dari Cia Sun dan membantai habis seluruh keluarganya. Hingga terbitlah perang besar antara 6 aliran partai putih (Siauw Lim, Bu Tong, Go Bi, Kun Lun, Khong Thong, dan Hoasan pay) melawan Beng Kauw. Dalam pertempuran itu, ia menyamar menjadi salah satu anggota biksu Siaulim yang banyak membunuh anggota Bengkauw.

Akhirnya di akhir cerita ia dibutakan matanya oleh Cia Sun, sekaligus dihukum dalam biara Siaulim akibat merencanakan hendak membunuh ketua Siaulim, Kong-Bun Taysu.

* * *

4. Tonghong Put-Pay (东方不败)

Salah satu karakter unik yang diciptakan oleh Jin Yong. Penampilannya dalam serial Pendekar Hina Kelana hanya sekilas, namun dapat memberikan warna tersendiri. Dikisahkan bahwa Tonghong Put-Pay adalah seorang pria yang mengebiri, demi menguasai suatu ilmu pedang yang maha dahsyat. Ia juga adalah ketua dari Mo-Kauw, yang diperoleh dari mengkudeta ketua sebelumnya sekaligus memenjarakan.

Ia sangat hebat, karena meskipun digempur oleh tiga Pendekar terkuat pada zaman itu (Lenghou Tiong, Yim Ngo-Heng, dan Hian Bun-Thian) tetapi sama sekali tidak terdesak. Malahan hampir saja membunuh mereka kalau tidak ada siasat dari Yim Ing, kekasih Lenghou Tiong sekaligus putri Yim Ngo-Heng.

Namun pada akhirnya ia tewas dengan tubuh tertusuk pedang yang menembus punggungnya oleh Ying Ngo-Heng, ketua Mo-Kauw dan Mentor sekaligus guru angkatnya.


* * *

5. Sing Siok Lo-Koay (丁春秋)

Seorang tokoh antagonis yang diceritakan sebagai pendekar maha jahat, karena telah berlaku kejam dan sadis dengan hendak membunuh gurunya serta mengancam adik seperguruan dalam partai Siau-Yau Pay. Seperti Auyang Hong, ia adalah seorang ahli menggunakan racun, bahkan kemampuannya dalam mengolah racun sangat ditakuti oleh berbagai pendekar rimba persilatan, baik yang hitam maupun putih.

Ia berasal dari tenggara negeri Cina, berbeda dengan gurunya yang menetap di pegunungan Thianshan. Dalam kisahnya disebutkan bahwa ia adalah seorang kakek yang terlihat muda dan seperti malaikat. Kalangan rimba persilatan menyebutnya Sing-siok Lo Koay (Iblis tua dari daerah Singsiok), sedangkan bagi murid-muridnya dijuluki Sing-siok Lo Sian (Pendekar Malaikat dari Singsiok).

Tangannya sungguh telengas dan tanpa ampun, bahkan murid-muridnya sama sekali tidak berharga dihapannya. Ketika ia dengan kejam membutakan seorang murid wanita yang berusia 14 tahunan ketika terdesak dalam suatu pertempuran melawan Pendekar dari Koh Soh, Buyung Hok.

Ia juga mengacau di biara Siaulim, hingga membuat keonaran dengan melawan ribuan pendekar di tionggoan. Namun pada akhirnya ia kena batunya, karena dihukum oleh biksu siaulim yang bertugas sebagai tukang sapu.

* * *

6. Li Mo Chiu (李莫愁)

Seorang Pendekar Wanita yang dijuluki sebagai Biksu Tangan Beracun sekaligus pembunuh berdarah dingin. Digambarkan sebagai sosok wanita tanpa ampun dan dapat membunuh orang tanpa berkedip. Ia adalah Kakak seperguruan dari Siauw Liong-Li, istri dari Yo Ko. Setelah kematian Gurunya, ia malang melintang di dunia persilatan dengan membuat keonaran termasuk intrik dengan Coan Cin Pay.

Namun akhirnya ia kena batunya, ketika dipermainkan oleh Oey Yong, pendekar wanita terhebat pada zaman itu sekaligus istri dari Pendekar Besar, Kwee Ceng. Ia juga sangat jeri pada Oey Yok Su, tokoh legendaris berjuluk "Sesat Timur", sekaligus Ayah dari Oey Yong. Ia berbuat keonaran karena masalah patah hati akibat cintanya kandas, hingga berbuat semaunya kepada kalangan rimba persilatan.

Akhirnya ia tewas dalam lembah putus cinta, ketika hendak dikeroyok Yo Ko dan Kalangan Rimba persilatan yang sudah sangat membencinya. Namun ada suatu adegan dramatis, saat ia diancam hendak dibunuh Oey Yong. Dengan berbesar hati (mungkin karena sifat alami keIbuannya) ia rela menukar jiwanya sendiri demi menyelamatkan Kwee Siang, anak Oey Yong. Bahkan saking sayangnya pada bayi itu, ia tidak segan-segan untuk memberi susu.

* * *

7. Kim Lun Hoat-Ong (金轮国师)

Seorang pendekar yang berasal dari negeri Tibet sekaligus Penasehat Negara Mongol yang saat itu hendak menginvasi negeri Cina (Tionggoan). Ia mempunyai 5 senjata yang terbuat dari Roda, yaitu emas, perak, tembaga, timah dan besi. Kim Lun Hoat-Ong adalah musuh bebuyutan Yo Ko, dari awal kehadirannya hingga akhir kematiannya ia selalu bertempur dengan sang Pendekar Rajawali tersebtu. Meskipun di pertengahan cerita ia sempat menjadi kawan ketiak Pasukan Mongol hendak menyerang benteng Siangyang.

Dikisahkan bahwa ia adalah satu-satunya tokoh terkuat yang berasal dari tionggoan yang mempu mengimbangi Kwee Ceng. Dan bertarung imbang dengan Biksu It Teng Taysu serta Chiu Pek Thong (Bocah Tua Nakal). Namun sangat jeri dengan ilmu gaib dari Oey Yok Su.

Ia jugalah yang membunuh Kiu Cian-Jin, mantan Pangcu Tiat Ciang Pang (ketua Partai Tapak Besi).
Akhirnya ia tewas tertimpa tangga buatannya sendiri ketika bertarung dengan Yo Ko, saat hendak membakar Kwee Siang, meskipun dalam hatinya sangat menyayangi dan menginginkan Kwee Siang menjadi murid dan ahli warisnya.

* * *



* * * * * Choirul Huda * * * * *

___________________________________________________________________

Note: Sumber Tulisan serta Gambar Ilustrasi dalam postingan ini sangatlah banyak, karena saya mengambil beberapa dari Wikipedia, Blog, Forum, Komunitas, Milis dan berbagai sumber lainnya di Internet serta dokumentasi koleksi novel silat pribadi.
Tapi, yang bisa saya sebutkan hanya satu, yaitu GOOGLE. Karena dari sanalah saya dapat memposting artikel ini...
___________________________________________________________________








* * * Created By: http://roelly87.blogspot.com/ * * *

Minggu, 17 Juli 2011

Serial Wayang: Kresna (Manusia Setengah Dewa - Antara Cerdik dan Licik)

Tokoh yang Protagonis sekaligus Antagonis, disukai sebagian orang dan dibenci oleh sebagian yang lain tidaklah banyak, tokoh yang tahu kabaikan dan kejahatan tetapi kadang melakukan keduanya tanpa merasa bersalah, salah satu yang paling menonjol untuk dibicarakan justru tokoh yang dikenal merupakan titisan Batara Wisnu yaitu Prabu Kresna.

Kresna versi Wayang Kulit


Banyak versi yang menceritakan asal usul Kresna ini, ada versi yang mengatakan Kresna merupakan anak dari Prabu Basudewa yang berbeda ibu dengan Baladewa dan diselamatkan dari usaha pembunuhan oleh Kangsa yang mendapat “kisikan” Batara Narada bahwa Kangsa nanti akan terbunuh oleh salah satu putera Basudewa, tapi ada juga yang menceritakan bahwa Kresna dan Baladewa itu anak kembar hanya berbeda warna kulit saja, kalau Baladewa itu “bule” sedangkan Kresna “black skin”, mana yang benar yah tidak usah diperdebatkan.

Jalan hidup Kresna memang unik, lebih banyak berada didaerah abu-abu baik dalam hubungannya dengan Pandawa, cara mengelola keluarganya, taktik dan trik dalam menghadapi masalah sampai kehancuran serta musnahnya negaranya, suatu hal yang kalau menurut pikiran sehat tidak mungkin terjadi dibandingkan nama besar serta kesaktian dan titisan Dewa Wisnu yang disandangnya, tapi itulah yang terjadi dan semua kejadian itu saat Kresna sendiri masih hidup.

Sejak masih muda tokoh ini sudah sangat menonjol, kerabat dekat Pandawa [Ayah Kresna dan Dewi Kunti, ibunya Pandawa itu bersaudara] yang baru mulai berhubungan dengan para Pandawa saat Arjuna ikut sayembara memperebutkan Dewi Drupadi ini dikenal sangat menyayangi Arjuna. Arjuna selain sepupu dan sekaligus ipar Kresna juga sangat patuh pada Kresna, sampai-sampai saat perang Baratayudha Kresna lah sebagai sais kereta perang Arjuna, bukti tanda sayangnya pada Arjuna.


Sebagai Negarawan, Kresna sangat berhasil walau negaranya Dwarawati itu kecil tetapi memainkan peranan sangat penting, mungkin sama seperti posisi Singapore dikelompok negara Asean. Kresna disegani oleh angkatan tua seperti Bisma dan Durna dan ditakuti musuh-musuhnya karena senjata Cakra yang sangat mengerikan ... lebih dahsyat dari bom nuklir ... Cuma radiasi nya tidak sehebat bom nuklir.

* * *

Mempunyai isteri resmi empat, Dewi Jembawati, Rukmini, Setyaboma dan Pratiwi, Kresna sangat menyayangi Raden Samba anaknya dengan Dewi Jembawati, sangat dimanjakan yang berakibat fatal nantinya .. Samba sampai berani mempermainkan dewa Narada dengan berpura-pura menjadi wanita, kutukan Narada karena dipermainkan inilah yang menyebabkan kehancuran negara Dwarawati dan musnahnya bangsa Yadawa [bangsa nya Kresna], anaknya yang lain Gunadewa, adik kandung Samba, tersia-sia hanya karena punya tubuh penuh bulu dan ada ekornya ... kasih sayang yang tidak seimbang diantara anak sangat berlainan dengan “ketokohan” Kresna yang dipanuti banyak orang.

Kresna tahu kalau siapapun yang memperoleh Wahyu Cakraningrat maka keturunannya akan menjadi raja besar, dia menganjurkan Samba untuk mendapatkan wahyu tersebut, sayangnya Samba tidak kuat godaan sehingga wahyu cakraningrat akhirnya jatuh ketangan Abimanyu .. nah mulailah Kresna mendekati Abimanyu dan mengawinkannya dengan puteri nya Siti Sundari [puterinya dengan Dewi Pratiwi] dengan harapan toh keturunannya bisa menjadi penguasa nantinya .. eeeh ndilalah kok ya Siti Sundari ini mandul ... tidak punya anak dari Abimanyu .. tragis juga .. plan menguasai tahta terlepas.

Trik atau taktik yang tidak terpuji juga dilakukan beberapa kali dengan meminjam tangan orang lain, seperti meminta Yudistira “berbohong” saat ditanya Resi Durna, menantang Arjuna memanah rambut saat Setyaki hampir terbunuh oleh Burisrawa, menanyakan kelemahan Salya dengan menyuruh Nakula dan Sadewa yang disayangi Salya karena Kresna sendiri tidak tahu cara membunuh Salya serta menasehati Bima memukul paha kanan Duryudana saat perang tanding dengan alasan yang dicari padahal ada ketentuan dilarang memukul anggota badan dibawah perut, menyuruh Gatotkaca melawan Karna demi menyelamatkan Arjuna, meminta “nyawa” Antareja sebagai “tumbal perang” karena takut kalau Baladewa [sang Kakak] memihak Kurawa pasti kalah lawan Antareja .. masih banyak lagi “usulan” sang penasehat Pandawa ini yang sesungguhnya tidak ksatria.

Kresna Duta: Menyampaikan Perdamaian pihak Pandawa


Sebagai Wayang titisan Wisnu, Kresna memang bertugas untuk “mengatur” jalannya cerita kehidupan agar sesuai dengan “plot” yang sudah dibuat, tidak perduli itu meniadakan keluarga sendiri [kasus Antareja dan Gatotkaca] atau dengan cara “menipu, meminta dengan halus” semua sah dilakukan dengan alasan yang penting tujuan tercapai .. proses bisa diatur.

Sayangnya “sukses” ini tidak diikuti sukses dalam keluarga, memanjakan anak yang disayang dan menganaktirikan anak yang ada kekurangan berakibat fatal, Kresna akhirnya hidup sangat menderita secara batin, sunyi dalam kesendirian ketika seluruh Pandawa sudah tiada dan bangsa Yadawa serta negara Dwarawati musnah, sebagai seorang pertapapun meninggalnya sangat menyedihkan, karena terpanah kakinya .. tokoh yang punya senjata Cakra yang maha hebat dan punya pusaka Kembang Wijayakusuma ternyata mati mengenaskan. Kekuasaan ternyata bukan sesuatu yang harus diagungkan, itu hanyalah titipan saja.

Kresna tokoh yang protagonis sekaligus antagonis, hanya ke ”aku” annya saja yang menonjol, akhirnya tokoh yang dikenal sangat berkuasa dalam menentukan apapun ini harus menerima kenyataan bahwa nasib tidak memihak pada tokoh yang bersifat seperti ini.


* * *



* * * * * Choirul Huda * * * * *

___________________________________________________________________

Tulisan ini untuk bersumber dari Topmdi,net/
Tokoh Yang Protagonis Sekaligus Antagonis

Ilustrasi: Mbah Google

___________________________________________________________________

Tulisan (Original) Wayang Lainnya:

- Wayang: Seni Budaya dan Imajinasi Anak Yang Terlupakan... 

- Seri Wayang II - Wisanggeni (Pertempuran Melawan Seluruh Dewata)  5

- Seri Wayang II - Wisanggeni (Khayangan Suralaya Diguncang Kehancuran!) 6**
- Seri Wayang XXI - Empat Serangkai Terhebat (Wisanggeni, Antasena, Antareja dan Gatot Kaca)
- Turnamen Wayang Sejagat (Memperebutkan Gelar tokoh Wayang terhebat...)









* * * Created By: http://roelly87.blogspot.com/ * * *