Rabu, 30 Maret 2011

Pengalaman Mencalonkan diri sebagai Anggota LMK di Kelurahan.

"learn from yesterday 
live for today 
and hope for tomorrow"

Pada awalnya saya sama sekali tidak berminat untuk mengikuti kegiatan organisasi, apalagi dalam pemerintahan. Tapi, setelah saya melihat sebuah selebaran yang ditempel dekat dinding warung makan milik Ibu, saya jadi tertarik untuk mencobanya. Apalagi setelah melihat syarat-syarat utamanya dalam pencalonan anggota LMK itu sendiri tidak begitu sulit untuk dilakukan.

Akhirnya saya mendaftarkan diri untuk ikut serta dalam pencalonan tersebut, pertama adalah dengan mengurusi surat keterangan kelakuan baik atau yang sekarang disebut sebagai Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di Kantor Polsek Jakarta Barat. Setelah itu saya langsung menuju ke Puskesmas untuk melakukan Pemeriksaan Kesehatan. Kemudian saya langsung menuju ke SMA saya untuk meminta Cap Stempel Ijazah yang di Legalisir. Lalu yang terakhir adalah melakukan pemotretan foto ukuran 4x6 untuk dilampirkan sebagai salah satu syarat mengikuti Pencalonan tersebut.

Saya mendaftarkan diri pada tanggal 26 kemarin, saat-saat terakhir batas pengumpulan formulir. Tapi untungnya tidak sampai terlambat, jadinya saya bisa mengikuti acara pencalonan sesuai rencana.

Sebelum waktunyan tiba, saya sempat mengalami sindrom kekhawatiran yang sangat akut. Bukan apa-apa, saya belum pernah mengikuti acara ini. Dan juga, khawatir nanti, saat melakukan pembacaan Visi dan Misi saya akan berantakan karena grogi dilihat oleh orang banyak. Tetapi akhirnya dengan menguatkan diri, saya bisa juga untuk tampil ke depan untuk membacakan Visi dan Misi jika terpilih nanti.

Saat menyampaikan Visi dan Misi...


Meskipun badan ini gemeteran saking grogi, Alhamdullilah saya dapat juga menyampaikan pidatonya,

- Misi saya adalah mengerjakan tugas sembari Belajar.

- Sedangkan Visi saya adalah, pertama "Memasyarakatkan Internet atau Menginternetkan Masyarakat". Karena sekarang sedang mewabah demam Facebook, Twitter dan Youtube, maka saya akan mensosialisasikan gerakan untuk Berinternet yang sehat. Jadi, kalau kaum remaja berselancar di Internet, tidak hanya chatting atau main game online saja, tetapi harus produktif. Seperti melayangkan tulisan di Kompasiana, Membuat Blog tentang Pengetahuan, atau mengikuti forum-forum yang sangat mendidik. Saya juga akan mencoba membagikan kisah saya tentang menulis itu asyik kepada rekan-rekan remaja kita.


Visi saya yang kedua "Meremajakan Kaum Pemuda dan Memudakan Kaum Remaja". Untuk yang satu ini, saya berharap Kaum Pemuda sebagai Generasi Penerus Bangsa dapat diberikan kesempatan dalam berorganisasi dan bersosialisasi dalam ruang lingkup di RT, RW maupun Kelurahan. Sebabnya apa, sekarang ini, kalau Pemuda tidak diarahkan ke jalan yang benar, nantinya dikhawatirkan apabila jalannya sudah melenceng, maka tindakan ke depannya juga dapat menyimpang jauh. Apalagi untuk menghindarkan dari kaum Pemuda dari Judi, Minuman Keras atau Narkoba. Untuk itu harus dapat dicegah dengan berbagai kegiatan seperti Futsal, Badminton, maupun berbagai macam kegiatan lainnya agar mereka mau bersosialisasi dan berinteraksi.
Karena kalo tidak dari sekarang Kaum Pemuda diberi kesempatan, 
mau kapan lagi...

* * *

Kemudian setelah acara yang berlanjut sampai Pemungutan suara, tinggal menunggu Penghitungan Suara dilakukan.

Saya hanya dapat berdebar-debar menunggu hasilnya, karena calon lainnya adalah Incumbent. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Dewan Kelurahan (Dekel) pada periode yang lalu. Sudah begitu rumah kami pun bersebelahan, hanya terpisahkan oleh segaris tembok. Dan Beliau beserta Istrinya adalah Guru Mengaji saya, yang banyak memberikan Ilmu kepada saya. Jadinya sempat terjadi dilema, pada saat saya akan mengajukan sebagai Calon bersanding dengan Beliau.

Tapi berhubung, kita tinggal di Negara Indonesia yang Demokrasi. Sebuah negara yang menganut paham bebas mengutarakan Pendapat bagi setiap warganya selagi masih dalam batas-batas kewajaran, maka saya memantapkan diri untuk mengikuti pencalonan tersebut.

* * *
"Sebuah pisau yang tumpul dan berkarat, apabila setiap hari terus diasah secara rutin
mustahil kah tidak bisa tajam melebihi pedang"
* * *

Hasil Penghitungan Suara


Akhirnya setelah melalui mekanisme yang panjang, penghitungan suara dapat dilakukan. Riuh rendah suara tepuk tangan saling bergemuruh diantara hadirin yang datang mengikuti acara. Dan hasilnya, sesuai prediksi saya sendiri maupun orang banyak. Saya kalah dengan hasil 14 : 46 : 2.

Saya mendapatkan 14 suara, Calon lainnya mendapatkan 46 suara, serta Blangko 2 suara...

Yaah, akhirnya saya kalah ketika mengikuti pemungutan suara untuk yang perdana itu. Tetapi bagi saya sendiri pun tidak masalah, karena hitung-hitung saya belajar, mumpung masih muda. Siapa tahu, kegagalan hari ini dapat menjadikan cambukan untuk saya di masa depan, mungkin saya bisa jadi Lurah, Camat atau Walikota...

Toh, ke depannya nanti siapa yang tahu???

Meskipun berandai-andai, kan "suatu saat" dapat terjadi juga.


* * *

kegagalan bukan berarti akhir dari segalanya...

* * *
----------Choirul Huda----------
____________________________________________________________
Sumber Foto : Dokumen Pribadi

Tulisan ini hanya Opini Pribadi

Penulisan Nama, Tempat dan Kejadian didasarkan pengalaman yang saya alami sendiri
____________________________________________________________

Tulisan-tulisan terkait:






Selasa, 29 Maret 2011

Teori Konspirasi: Dibalik Penyerangan Sekutu Terhadap Libya…?

Miris sekali rasanya, dalam beberapa hari belakangan ini, saya setiap menonton televisi, baca surat kabar dan berselancar di internet pasti banyak diberitakan tentang penyerangan Sekutu ke negara Libya. Setelah sebelumnya semua mata tertuju pada berita Demo di negara-negara Afrika Utara, Penggulingan beberapa kepala negara, dan Tsunami di Jepang, kini hampir seluruh manusia yang ada di muka bumi ini mengalihkan pandangannya ke Libya. Sebuah negara di kawasan Afrika Utara, yang berbatasan dengan Mesir dan Tunisia kini ikut bergejolak diserang para pendemo, dan yang lebih parah lagi adalah aksi tiga "serangkai" Sekutu yang ikut-ikutan memboncengi PBB dengan alasan Perdamaian.


1301361836308960458
Suasana di Gurun pasir (Foto Al-Jazeera)

Entah ada maksud apa, bisa-bisanya tiga negara besar secara secara bersamaan menyerang sebuah negara kecil nan terpencil jauh di padang pasir itu.

Dan, anehnya lagi, Prancis yang biasanya dikenal berseberangan dengan Amerika Serikat, kini ikut bahu-membahu bersama Inggris untuk turut serta menggempur Libya. Bahkan yang paling vokal dalam penyerangan pemboman perdana.

Entah dasar apa yang membuat ketiga negara Adidaya itu turut serta:

Apakah disebabkan karena Minyak? Seperti yang kita tahu, Libya merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia, dan juga negara pengekspor minyak terbanyak didunia? Cadangan minyak mereka sangat menggiurkan bagi siapapun yang ikut berkepentingan disana.

Atau mungkin disebabkan karena adanya intrik dari dalam pemerintahan sendiri yang menginginkan, Muammar Al-Gaddafi agar segera lengser mengikuti jejak negara Mesir?

Ataukah, memang benar adanya kampanye terselubung yang di prakarsai tiga negara Adidaya tersebut? Mengingat Amerika Serikat, Prancis dan Inggris adalah pemegang Hak Veto di PBB?
Lalu bagaimana dengan sikap Rusia dan Cina, dua negara pemegang Hak Veto yang juga Superpower dan disegani Nato maupun anggota PBB lainnya? Sepertinya mereka adem-ayem saja, Rusia hanya menyatakan agar segera melakukan gencatan senjata dari kedua belah pihak.

Sedangkan dari Cina, sama seperti halnya Rusia, cuma bisa menyerukan agar perdamaian segera terjadi, dan mengatakan penyerangan tersbut mengganggu hubungan internasional. Serta menekankan bahwa mereka menghormati kedaulatan dalam negara di Afrika tersebut, sembari mengumumkan bahwa mereka tidak ingin mencampuri urusan dari sebuah negara...



13013617051150103646
Pesawat Pengebom Sekutu (Foto BBC)

* * *

Padahal andai saja Cina dan Rusia satu suara dalam menentukan pendapat, bisa jadi penyerangan di Libya dapat dihindarkan. Mengingat kuatnya suara mereka dalam  mandat PBB, tapi nyatanya mereka sama sekali tidak memberikan suara saat mengemukakan pendapat dalam sidang yang dihadiri anggota dewan keamanan PBB. Sebuah fakta yang ironis, dan sangat miris...

Lalu bagaimana dengan Indonesia sendiri? Seperti yang diberitakan banyak media, Indonesia pun sangat tidak menyetujui aksi serangan membabi buta tersebut. Melalui perwakilan yang ada, Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa. Sikap Indonesia sangat tegas dan mutlak menyerukan agar segera terjadi gencatan senjata dan mendukung aksi perdamaian yang terjadi di kawasan Afrika itu. Sebuah pernyataan menarik dan membanggakan dari Bangsa yang sangat Demokrasi ini.

Tapi sayangnya, sampai saat ini bunyi ledakan bom serta granat dan rentetan letusan senjata api masih terjadi di ujung padang pasir yang gersang lagi nan jauh di Afrika sana...

...ah, entah sampai kapan, dan entah kapan sampainya  
terwujud suatu "perdamaian" di muka bumi ini...

* * *

----------Choirul Huda----------

____________________________________________________________
Sumber Tulisan: Kompas, BBC, Al-Jazeera, Wikipedia


Tulisan ini hanya Opini Pribadi, yang ditambahkan kutipan dari beberapa media yang disebutkan diatas.
____________________________________________________________

Tulisan-tulisan terkait:

- Kisah Tiga Serangkai: antara Amerika Serikat, Inggris dan Prancis...

- Minyak Bumi, benda cair yang memicu banyak pertumpahan darah!

- Kawasan Timur Tengah: Revolusi, Evolusi atau Reformasi?







Senin, 28 Maret 2011

Maaf, Facebook: untuk Sementara Ini Saya Meninggalkanmu...

Facebook membantu Anda Terhubung dan 
Berbagi dengan orang-orang dalam 
Kehidupan Anda




13012046381154616542
saat memutuskan keluar dari Facebook


berawal dari coba-coba hingga akhirnya keterusan

memang Engkau adalah sebuah Candu

yang selalu Mengikuti kemanapun langkahku pergi

entah itu di rumah, kantor, kampus, jalan, bus kota, bahkan Toilet!

* * *

cukup sudah kebersamaanku dengan mu

semenjak tiga tahun lalu

selalu bersama, dalam suka maupun duka...

kini saatnya untuk menenangkan diri

dan kembali ke dunia nyata, dunia yang penuh dengan intrik dan realita sebenarnya

untuk saat ini aku akan menonaktifkan akun Facebook (Sementara)

dan mencoba untuk bertahan tanpamu,

meskipun berat...

* * *

toh, sebelum mengenalmu pun aku sudah menikmati hidup

mestinya setelah ini pun aku dapat kembali menikmati hidup

tanpa yang namanya Facebook...

* * *

1301205908719127554
terakhir kali melihat facebook page...

* * *
* * *
engkau pula yang membuat aku sama sekali tidak bisa konsentrasi

untuk sekedar membuat status, balas komentar, atau melihat-lihat profil seseorang

seperti ketika sedang belajar, ujian, rapat penting bahkan saat dalam kondisi yang kritis sekalipun

selalu terbayang tentangmu, Facebook.

bangun tidur, ketika pertama kali dilihat adalah simbol F di telepon genggamku

mengalahkan pesan masuk yang penting,

juga mengabaikan adanya panggilan tak terjawab

* * *
* * *

setelah mandi pagi, langsung segera membuka layar laptop

untuk sesegera mungkin login ketempatmu

mengabaikan tulisan-tulisanku di Kompasiana

dan melupakan sejenak blog pribadiku di "www.roelly87.blogspot.com"

serta berkurangnya intensitas untuk memposting di forum-forum lainnya

apalagi dengan email, sekarang jadi jarang dibuka gara-gara dampak sindrom simbol "F" itu...

* * *
* * *
* * *

tetapi ada hitam, juga ada putih

ada sisi buruk, namun tidak sedikit juga sisi baiknya

karena Facebooklah yang telah mempertemukanku dengan kawan-kawan masa lalu

juga berkat Facebooklah aku dapat mengenal banyak Kawan di Dunia Maya

karena facebook juga aku dapat men-share tulisan-tulisanku di Kompasiana, agar dapat dibaca lebih banyak

dan karena Berkah Facebooklah aku dapat berjumpa dengan seseorang yang sangat spesial...

* * *
* * *
* * *

karena Facebook juga aku bisa meng-add beberapa tokoh terkenal lainnya

karena Facebook juga aku bisa lebih dekat dengan Kawan-kawan satu tongkrongan

karena Facebook juga aku bisa meng-add gadis-gadis yang manis...

meskipun tak jarang aku kecele, karena banyak yang tidak mengkonfirmasiku sebagai teman

dan tak jarang pula aku "tertipu", ketika melihat foto profilnya sangat ayu dan mempesona

tetapi setelah mengenal lebih dekat lagi, ternyata ia adalah seorang cowok yang menyamar!!!

* * *
* * *

yah, itulah sisi lain dari sebuah kehidupan di dunia maya

semoga saja, setelah aku dapat berkonsentrasi agar semua urusanku ini beres (entah sampai kapan...)

aku dapat berinteraksi lagi dengan sahabat-sahabat

di sebuah dunia baru, yang bernama:

Facebook...

* * *
* * *

...selama gunung masih menghijau 

dan air sungai tetap mengalir 
selama itu juga aku masih dapat 
bertemu dengan sahabat-sahabatku di Facebook...

* * *


----------Choirul Huda----------

Minggu, 27 Maret 2011

antara aku, kau dan si kecil…

"tabir gelap yang dulu hinggap lambat laun mulai terungkap 
labil tawamu tak pasti tangismu
jelas membuat aku sangat  ingin mencari; 
...apa yang tersembunyi dibalik manis senyummu 
apa yang tersembunyi dibalik bening dua matamu... 
dapat kutemui mengapa engkau tak pasti 
lalu aku coba untuk mengerti 
saat engkau tiba disimpang jalan 
kau bimbang tentukan arah tujuan"
* * *

1301147929153475633
seraut wajah



Bandung, 2 Mei 2009


masihkah kau ingat tentang masa lalu kita dahulu

saat engkau tersenyum renyah dihadapanku

masihkah kau ingat tentang masa lalu kita dahulu
saat pertama kali kita bertemu

aku malu-malu sewaktu memegang erat tanganmu

dan muka mu memerah saking malunya

bahkan, untuk memandang pun
kau tak sanggup

atau ketika kita berteduh dibawah atap sebuah bangunan tua yang reyot dan berdebu

atau juga sewaktu kita hujan-hujanan dikala senja
dan engkau membisiki ditelingaku:

* * *

"i love walking in the rain
because no one knows
i'm crying..."

* * *

itulah masa-masa terindah dahulu

sewaktu kita masih susah senang seirama bersama-sama

namun semua kini lenyap sudah

seperti kemarau setahun disapu hujan seminggu

- - - * * * - - -


Jakarta 14 Maret 2011



kini setelah sekian lama kita terpaut

engkau mulai merekah rajutan cinta lagi

yang dahulu dianggap tabu dan semu

kini bagaikan mimpi dapat kembali

* * *

kau selalu menitik beratkan dengan sebuah senyum dari si kecil kita

yang kau jadikan tameng untuk dapat bersua

kau selalu memberi alasan tentang senyumnya yang lucu dan imut

padahal semenjak ia berumur 2 bulan,

engkau entah kemana berada

dan juga menghilang tanpa jejak

* * *

namun, kini

setelah bahtera yang kau singgahi untuk sementara, karam

kau malah kembali denganku

mencoba balik lagi ke pelabuhan yang dulu sering

kau singgahi...

* * *

1301148085464572335
saat-saat bersama


"terlalu indah dilupakan terlalu sedih dikenangkan
setelah aku jauh berjalan dan kau ku tinggalksn 
betapa hatiku bersedih mengenang kasih dasn sayangmu
setulus pesanmu kepadaku engkau kan menunggu
...andaikan kau datang kembali
jawaban apa yang kan ku beri 
adakah jalan yang kau temui 
untuk kita kembali lagi...
bersinarlah bulan purnama bersinarlah terus sampai nanti 
lagu ini ku-akhiri"

* * *


----------Choirul Huda----------

Seri Wayang II - Wisanggeni (Pertempuran Melawan Seluruh Dewata)

...peluhku pun mengering menanti jawabmu
tak akan pernah usai cintaku padamu
hanya kata yang  lugas yang kini tercipta
kuingin rasakan cinta;
"semakin jauh kumelangkah semakin perih jejak langkahku
hariku pun semakin sombong meski hidup terus berjalan"
terus berjalan...
* * *


13011201301843263849
Batari Durga.
Hanya Batara Guru yang berani melangkah maju mendekati Wisanggeni. Dengan perlahan Batara Guru berkata:

"Duhai Wisanggeni, cucuku. Mengapa engkau sampai tega berbuat begini, kau hampir saja membunuh dewata di Khayangan yang sangat suci. Tahukah karma akibat tindakanmu ini?"

"Batara Guru, urusanmu denganku belum selesai. Tunggu setelah datang Batari Durga, aku akan kembali membuat perhitungan denganmu!"
Benar juga tidak lama kemudian, datang suatu hawa panas dari pintu gerbang istana. Dan dengan cepat dua sosok tamu itu mendatangi gelanggang menuju hadapan Batara Guru dan Wisanggeni yang sedang berbicara.

"Wahai, junjunganku Batara Guru, Dewa penguasa jagad. Hamba datang kesini karena merasakan suatu firasat yang buruk sedang terjadi. Dan ternyata benar, Anak kita Batara Kala menjadi bulan-bulanan oleh manusia setengah dewa ini. Mengapa Engkau hanya bertepuk sebelah tangan membiarkan bocah lancang ini membuat keonaran?" ucap Batari Durga seketika.

Saat Batara Guru hendak bicara, langsung dipotong oleh Wisanggeni. "Wahai Batari Durga, firasatmu memang tidak salah. Aku berbuat keonaran di Khayangan ini karena sedang meminta keadilan dari Batara Guru, tentang nasibku sewaktu bayi. Tiba-tiba saja muncul, raksasa gelap ini ikut meramaikan suasana. Kebetulan otakku ini sedang panas, ya sudah jadilah dia seperti ini. Seorang Dewa Kegelapan yang akan mengalami kematian ditangan bocah bau kencur. Dan aku juga akan membuat perhitungan denganmu sekarang! Karena ulah engkau dan anak kesayanganmu itu telah memisahkan Ayah dan Ibuku. Aku belum puas sebelum membeset tubuh anakmu Dewasrani menjadi lima bagian, melebihi perbuatanku kepada Batara Kala. Juga aku akan menyayat wajahmu yang abadi itu menjadi jelek hingga Batara Guru nanti tidak menyukaimu lagi!"

Tersentak Batara Guru dan Dewata lainnya, mendengar perkataan keras dari Wisanggeni. Ditambah saat yang terakhir itu, kalau benar-benar terjadi maka entah bagaimana Khayangan selanjutnya. Apalagi, mereka tahu sifat Wisanggeni yang berani berbuat berani melakukan. Seperti nasib Batara Kala ini yang masih sekarat...

* * *

...diatas langit, masih ada langit
dibalik kesunyian, tersirat sebuah keramaian...

Begitu juga dengan Batari Durga, ia tersentak kaget hampir-hampir tak percaya dengan perkataan Wisanggeni barusan. Tapi dasarnya Ia adalah seorang Dewi yang kenyang makan asam garam, maka meskipun hatinya empot-empotan dan bergidik. Tapi kalau dilihat dari luar seperti biasa saja, seolah tidak takut dengan Wisanggeni.

"Aku mengerti tentang perbuatanku dan anakku dimasa silam. Aku mengaku salah, tetapi juga tidak mau menebusnya. Kau mau mengamuk atau merusak Khayangan ini bukan urusanku, bahkan kau mau membunuh semua dewa-dewi yang ada disini pun aku tak perduli sama sekali. Terserah kau saja..."

Wisanggeni bingung melihat sikap Batari Durga yang tenang dan acuh tak acuh. Meskipun ia mempunyai mata batin yang dapat melihat kejadian kedepan serta dapat membaca pikiran orang. Tapi ia hanyalah manusia yang masih polos, belum berpengalaman menghadapi orang banyak. Perbuatannya terhadap Batara Kala hanya emosi sesaat karena ulah Batara Kala sendiri yang merintanginya saat sedang berhadapan dengan Batara Guru.

Batari Durga dapat menyelami perasaan yang melanda Wisanggeni, maka itu dengan melirik penuh arti kepada Batara Guru kemudian ia maju ke hadapan Wisanggeni.

"Baiklah aku mengaku salah, begitu juga dengan anakku Dewasrani, jadi sekarang apa yang kau inginkan Wisanggeni?"

"Aku hanya ingin menuntut balas atas perbuatanmu dahulu. Titik." Jawab Wisanggeni cepat.

"Hmh, sombongnya dirimu anak muda. Dengan kekuatanmu segitu kau merasa bisa menjungkir balikan alam semesta ini? Padahal kau harus sadar bahwa diatas langit masih ada langit. Meskipun saat ini kau dapat berbuat keonaran dihadapan Batara Guru, itu hanya setitik kecil. Diatas Batara Guru, masih ada Sanghyang Tunggal, dan Sanghyang Wenang. Jangan seolah-olah kau tidak merasa dirimu sudah hebat. Camkan itu!

* * *

13011217881615809988
BATARI DURGA, versi Wayang Kulit Jawa
Betul juga ucapan dari Batari Durga, membuat Wisanggeni terperangah. Ia pun menyadarinya bahwa diatas langit masih ada langit.

Kemudian Batari Durga melanjutkan, "meskipun kau anak Penengah Pandawa, bukan berarti kau yang terhebat diantara Pandawa dan keturunannya. Diatas kau masih ada tiga anak Wrekudara, yaitu Antasena, Antareja dan Gatot Kaca. Sedangkan dari pihak Kurawa juga ada Karna, musuh besar Ayahmu, Duryudana, penguasa Hastina dan Baladewa pemilik senjata Nenggala yang juga ditakuti oleh para dewa. Kemudian yang paling berkuasa penuh adalah Sri Kresna, titisan dari Betara Wisnu yang mempunyai tiga..."

"Jlebb..." tangan Wisanggeni merobek jantung Batari Durga tanpa diduga sebelumnya. Dan ia kembali mengorek jantung dari Dewi kegelapan itu, setelah itu langsung dicampakkan ke lantai hingga hancur. Kemudian dengan segera ia terbang menuju Dewasrani, yang berdiri ternganga. Dibantingnya tubuh raksasa itu hingga kelojotan, setelah puas langsung dikorek jantungnya itu sembari diinjak-injak hingga lenyap...

Senyap semua Dewata yang menyaksikan aksi dari Wisanggeni itu, mereka hampir-hampir tak percaya, dalam sekejap membunuh ketiga Dewa.

Kemudian Wisanggeni mendepak tubuh besar dari Batari Durga hingga jauh, bagaikan menendang bola saja. Terus ia segera mengalihkan pandangannya menatap seluruh Dewata yang hadir dalam rapat itu. Setelah puas memandang wajah para Dewa, kemudian ia melangkah menuju Batara Guru. Sebelum sampai, ia dihadang oleh ketiga dewa yaitu Batara Indra, Batara Surya dan Batara Bayu, mereka semua menghadang Wisanggeni supaya tidak berbuat yang tidak-tidak terhadap Batara Guru.

...malam sebelum datang badai, langit tampak cerah... 
Dengan mata berapi-api kemudian ia membuka suara, "lebih baik kalian ketiga dewata minggir, ada yang ingin kusampaikan kepada Batara Guru"

"Maaf, Wisanggeni. Takkan kami biarkan kau mengusik ketenangan Khayangan lagi. Sudah cukup tiga korban berjatuhan, lebih baik engkau segera bertobat dan merenungkan kembali kesalahan yang barusan engkau lakukan. Atau kalau tidak, maka kami tiga serangkai yang akan meringkusmu!" Ucap Batara Indra sebagai pimpinan tertinggi di Khayangan.

"Hmmh" Wisanggeni hanya mendengus di hidungnya. Kemudian ia berkata, "tidakkah kalian lihat sudah tiga makhluk yang menjadi korban tanganku. Sebenarnya aku sudah memaafkan mereka, tapi tanganku ini lain daripada yang lain. Untuk itu secara halus aku meminta kalian bertiga agar mundur, biarkan aku berbicara dengan Batara Guru. Kalau tidak, maka nasib kalian akan lebih parah daripada Batari Durga cs..."

"Silahkan saja, kalau kau sanggup" sahut Batara Indra sambil menyerukan para Dewa untuk mengepung Wisanggeni.

Benar saja, dalam sekejap kawanan Dewata itu sudah mengepung rapat Wisanggeni. Walaupun dalam hati mereka takut dan ngeri melihat kekejaman Wisanggeni terhadap Batari Durga bertiga, tetapi mereka juga tidak sudi atasannya, yaitu Penguasa Khayangan Batara Guru menjadi korban keganasan Wisanggeni selanjutnya.

"Baiklah, aku tidak ingin mencari masalah dengan kalian semua, yang aku inginkan hanyalah Batara Guru seorang. Tapi kalau kalian memaksa, maka aku tidak akan segan-segan lagi" Ucap Wisanggeni mencoba untuk menahan sabar.

"Minggirlah kalian..." tiba-tiba dari tubuh Wisanggeni mengeluarkan angin panas yang membuat semua dewata tercerai berai. Hanya Batara Surya saja yang sanggup menahan dengan sekuat hati, Batara Bayu sang Dewa angin pun tak kuasa menahan gempuran lawannya itu. Begitu juga dengan Batara Indra, yang segera mencari tempat berlindung untuk mengeluarkan busur saktinya. Dan segera membidikkan ke arah Wisanggeni.

Tapi Wisanggeni bermata jeli, dengan sekali lihat sudah dapat menerka maksud dari Batara Indra. Ia hanya memiringkan tubuhnya, hingga panah itu gagal mengenainya dan menembus angkasa. Bunyi panah sakti dari Batara Indra sungguh menggelegar dan memekakkan telinga.

Kaget juga Wisanggeni mendengarnya, hingga hampir terdiam beberapa saat. Kesempatan itu digunakan oleh Batara Bayu dan Batara Surya untuk memegang erat-erat tubuhnya. Kemudian datang lagi beberapa dewa yang ikut memegangi seluruh tubuh Wisanggeni hingga sama sekali tak bergerak. Setelah itu Batara Yamadipati, Dewa Kematian membawa sebuah rantai untuk membelenggu raksasa yang ada di Neraka.

Tubuh Wisanggeni dibelenggu dengan kuat, hingga untuk menggoyangkan badan saja Wisanggeni tidak sanggup. Para Dewata berteriak sorak-sorai, melihat Wisanggeni sama sekali tidak berkutik. Meskipun ada beberapa yang sangsi karena mereka menyangka Wisanggeni pura-pura, tapi setelah dijelaskan oleh Batara Yamadipati, mereka baru mempercayainya bahwa diseluruh jagad ini tidak pernah ada yang dapat lepas dari kuatnya belenggu tersebut. Kemudian Batara Indra mendekati Wisanggeni yang sudah tak berdaya itu. Setelah menghela nafas, ia segera membidikkan sekaligus empat panah saktinya ke masing-masing urat di tangan dan kaki, supaya Wisanggeni tidak dapat menggunakan kekuatannya lagi.

* * *

Bersambung...
----------Choirul Huda----------
_______________________________________________________________
Sumber:
Penamaan dan Foto: Wikipedia, Google
Lirik: Kirana (Dewa 19)
_______________________________________________________________
Tulisan-tulisan terkait:
- Seri Wayang II - Wisanggeni (Khayangan Suralaya Diguncang Kehancuran!) 6**
- Seri Wayang XXI - Empat Serangkai Terhebat (Wisanggeni, Antasena, Antareja dan Gatot Kaca)
- Turnamen Wayang Sejagat (Memperebutkan Gelar tokoh Wayang terhebat...)
* * *
* * *
* * *


"kalau  BUKAN  KITA  SENDIRI  yang melestarikan wayang,
harus siapa lagi?
atau...
haruskah menunggu warisan budaya leluhur
diambil alih oleh pihak asing?
sehingga kita repot BERTERIAK
untuk mengakuinya lagi...!"