Sabtu, 23 April 2011

Standar Ganda Sang Aktivis...

Amerika itu teroris!
Mereka yang menyebarkan ketakutan pada Negara-negara Muslim.
Mereka juga yang telah ikut campur menggulingkan banyak kepala Negara di dunia.
Mereka sebenarnya yang membuat dunia semakin tidak aman...
Enyahkan Amerika dari muka bumi!
Mari kita Boikot produk-produk asal Amerika...!!!
* * *


1303537248926339868
Foto: kaltimpos.co.id



Itulah teriak dari Ruslan, seorang mahasiswa hukum salah satu Universitas negeri ternama dan juga seorang aktivis yang sangat vokal dengan seruan anti Amerika...
Aku mengenalnya dua tahun lalu saat berkunjung ke rumah salah satu teman sekolah dulu di Bandung. Saat pertama kali berkenalan dengannya, dalam hati sudah timbul perasaan tertarik akan pemikiran dan ide-idenya yang sangat nasionalis dan juga ideologis.
Ia fanatik dengan Soekarno, Mantan Presiden Pertama RI.
Dari A sampai Z, ia sangat mengagumi akan prestasi, persepsi dan pandangan politik dari tokoh penggagas Kemerdekaan Indonesia itu.
Semangat Soekarnois menjalar hingga ke tulang sumsumnya, Ia mengerjakan sesuatu tidak tanggung-tanggung. Baik di Kampus maupun di tempat tinggalnya. Begitu juga dalam pergaulan, ia adalah seorang, Pemimpin. Mulai dari bermain Futsal, sampai dengan berorganisasi di kampusnya, kelurahan, sampai organisasi pemuda.
Hmm, benar-benar seorang kawan yang patut dibanggakan...

* * *

Jakarta, 24 Maret 2011.

Aku menerima pesan instan melalui YM, dari seseorang yang sangat aku kenal dan kagumi.
"Rul, bergabung dengan Grup Kami ya?"
Saat itu aku sedang berselancar di Mbah Google, sembari tab satunya aku pakai untuk buka email.
Kaget juga melihat pengirim pesan tersebut, Ruslan Febriansyah.
Mahasiswa semester akhir, kawan yang sudah lama tidak jumpa semenjak liburan Idul Fitri tahun lalu. Langsung saja pesan darinya kubalas.
"Grup apaan, tuh Aa*? Oh ya, gmn kbrnya skrg msh d bdg? Kngn euy, ingt lg ntn Viking..."
(* Aa adalah panggilan kepada beliau dalam bahasa sunda)
Tidak lama kemudian, masuk pesan.
"Oh ya, kbrku bae2 ja. Ntar kl Aa ke jkrt, mmpr ke rmh mu. Kt ntn theJack lwn Viking ya? Ituloh grup di FB, aku dan kawan-kawan senior yang menggagas."
"tntng apa tuh Aa?" Tanyaku penasaran
"Tentang Grup yang membahas penyerangan Amrik ke Libya. Kami lagi menggalang suara. Sekaligus ada Halamannya, ntar di Like ya..."
Bingung juga saya membacanya, kirain ada apa.
"mau ya, gabung sm aa?" Katanya lagi.
Terus saya balas, "ya, akun fb saya udah 1 mgg lg di non-aktifin aa, lg pngn konsen sm bljr. Mau ujian sih"
Lalu dia membalas lagi, "Oh... ya udah ga apa2, td jg aa liat di profil km, kirain brcnd mo dttp. Ga taunya beneran ya? Tp ga apa2 deh, yg pntng dukung aksi aa ya, ntar kalo mo demo ke jkrt mgg dpn"
"siip lah, Aa..." balasku.
Kemudian ada pesan lagi yang masuk, "aa bkn grup buat menolak serangan Amrik ke Libya, sekaligus mengutuk aksi mereka. Mereka itu benar-benar penjajah abad modern, seenaknya saja mau menggulingkan suatu kepala Negara. Mereka itu ancaman nyata bagi kehidupan umat manusia, mereka itu kerjaannya hanya mengincar Minyak, minyak dan minyak saja. Tanpa memikirkan kelangsungan suatu Negara dan rakyat yang hasil buminya dikeruk..."
Terus masuk lagi, "Kita harus memboikot produk dari Amrik itu, karena mereka perompak dari segala perompak dan melebihi perompak somalia, mereka itu benar2 gurita penghisap... blablabla"
Kalau dituliskan, panjang juga kritikan dari kawan saya itu. Setelah puas membaca deretan curhat darinya, di YM langsung ku bikin "offline" dan melanjutkan selancarku lagi.
* * *

1303537574372748941
Foto: islamtimes.org

Puncak, 17 April 2011

Aku tidak sengaja bertemu dengannya puncak, tepatnya di Masjid At-Tawun. Saat aku bersama keluarga sedang berlibur, dan aku sendirian memotret pemandangan di sekitar kebun teh, tiba-tiba bahuku ada yang menepuk. Pas menoleh, kirain siapa, ternyata ia, seorang kawan yang beberapa hari lalu mengajak bergabung untuk memprotes kebijakan Amerika Serikat.
Aku langsung diajak menuju kumpulan teman-temannya. Kebetulan ada sebagian yang saya kenal, jadinya kami akrab berbincang-bincang sekaligus membicarakan soal Protes itu. seperti yang sudah diperkirakan, diantara belasan kawannyaa yang bergabung saat kami mengobrol, hanya dialah yang paling antusias dan juga terlihat dominan saat membicarakan sesuatu. Aku dan yang lain paling hanya bisa memotong sejenak dan juga mengangguk tanda setuju.
Setelah berbincang sebentar, ponselku berbunyi. Ternyata keluargaku memanggil untuk kembali ke Jakarta, setelah mereka Sholat Berjamaah di Masjid. Dan aku langsung pamit kepada Aa, sembari mengatakan diskusinya enak dan menarik, serta menambahkan untuk melanjutkan kembali via SMS dan YM.
Akhirnya aku dan keluarga bertolak dari puncak menuju Jakarta. Saat itu jalan macet akibat weekend, juga diberlakukan jalur satu arah. Sembari menunggu kemacetan itulah, aku terbayang pertemuan tadi dengan kawanku.
Rasanya ada yang aneh dan janggal saat melihat penampilannya itu. Sangat kontras dengan pemikiran yang sering digembor-gemborkan olehnya. Kawanku itu sedang melakukan Touring dengan sepeda motor bermerk Harley Davidson. Terus aksesoris yang dipakainya juga terkesan Amerika banget, arlojinya saja merk. Dah gitu sepatu yang dia pakai buatan Converse, begitu juga dengan jaket. Terus saat ia menerima sms, ponselnya berlambang buah Apel, khas buatan negeri Paman Sam. Sementara aku meminum air jahe yang hangat, ia dan kawan-kawannya malah asyik menyeruput kaleng softdrink soda Coca-cola. Kemudian makanan yang berada di ranselnya itu Pizza, dari bungkusnya juga terlihat berasal dari Amerika...
Saya jadi kepikiran sama dia, dalam kehidupan kesehariannya yang menentang banyak kebijakan Amerika, serta selalu mengatakan untuk memboikot kebijakan dari negeri Paman Sam. Tapi kenyataan yang terjadi, justru dia sendiri yang tidak lepas dari produk-produk asal Amerika itu.
Aneh juga, menyerukan orang-orang untuk memboikot, tetapi sendirinya fanatik dengan produk asal Negara yang ingin dia boikot. Hmm, benar-benar lidah tidak bertulang...

* * *

Jakarta, 19 April 2011

Masuk lagi pesan instan dilayar monitor, lagi-lagi dari kawanku yang katanaya membenci Amerika.
"Rul, gmn kbrnya? Ntar besok ikut ya, Aa mau demo ke kantor Kedubes Amrik..."
Wah aku jadi berbayang kembali akan sikap temanku ini. Mau mengajakku untuk demo menentang dan memboikot barang dari Amrik, tapi...
Apa Ia ga sadar, kalau Email yang ia kirim itu berasal dari sana,
Apa Ia lupa, kalau Grup di Facebook yang ia dirikan, asalnya dari sana,
Apa ia memang tidak ingat, kalau selama ini melihat berita di Google, padahal google itu sudah jelas berasal dari sana,
Atau ia memang berlagak lupa, kalau perangkat elektronik yang ia pakai beserta isinya (Laptop, system operasi, browser, dan aplikasi office) untuk menggalang dukungan itu juga berasal dari sana, Amerika Serikat!
Atau...

* * *

Saat, aku melamun. Tiba-tiba layar di laptopku berbunyi lagi, rupanya ada pesan yang masuk darinya.
"kamu pasti ikut kan, kita boikot barang-barang buatan Amrik"
Kali ini saya membacanya, sambil garuk-garuk kepala.
Lho...



* * * * Choirul Huda * * * *
________________________________________________________


________________________________________________________

Tulisan Terkait:













* * * By: roelly87.blogspot.com * * *

Kamis, 21 April 2011

Sahabat: Kesan-kesan Terakhir Untuk Mu...

...sahabat itu, tidak hanya ada dalam suka dan duka  
atau saat kita senang dan bersedih  
tetapi, sahabat adalah seseorang yang berada  
disaat kita sedang bingung menentukan arah  
diantara memilih jalan hitam atau putih...
* * *



Ah, kawan...

Ingatkah sewaktu kita bersama-sama dahulu?

Saat kita mengarungi lautan, untuk menyebrang dari Kalimantan menuju Jawa

Kau menggigil gemetaran karena tidak kuat menahan mabok laut...

Atau saat didalam kapal kau tidak makan selama tiga hari tiga malam, saking merasa mual dan muntah-muntah.

Atau saat kita mencuri beberapa botol minuman arak dari lemari es Kapten dan awak kapal, hanya untuk mengalahkan rasa mabok laut hingga setelahnya malah mabuk benaran...

* * *

Ingatkah saat kita pergi dari Jakarta menuju Cirebon, dan kau memutuskan untuk singgah sementara di sebuah warung remang-remang di pinggir jalan...

Kau mengatakan, hanya sementara untuk ngopi dan ngerokok sebentar (walau akhirnya meminum tiga botol bir).

Namun, setelah terlena, kau memutuskan untuk berlanjut hingga pagi hari bersama sesosok "bidadari sesaat", dan aku, kau biarkan sendiri ditemani beberapa bidadari lainnya dalam satu bilik yang sempit...

Hingga akhirnya;

Ah, kenangan semalam suntuk yang benar-benar tak terlupakan...

* * *

Ingatkah kau saat aku hampir diterabas parang penduduk setempat, dan kau mati-matian untuk membelaku.

Hingga akhirnya, malah kita berdua dikejar-kejar sampai ujung tapal desa. Untung nasib baik masih menghampiri, karena kita bertemu dengan Kepala Pemuda setempat yang melerai dan akhirnya mendamaikan.

Ingatkah sewaktu kita, bersama Sahabat yang lainnya rela "hanya" makan nasi putih tok! saking kosongnya, bahan makanan sehingga dengan lauk sambal terasa nikmat... Karena tempat kita terisolasi untuk keluar, akibat hujan deras...

Atau saat kita bersama-sama menangkap Ular sawah dan seekor Biawak, sewaktu melintasi hutan rimba yang lebat lagi tak berpenghuni...

* * *

Atau, saat aku menghadiri tempat peristirahatan-Mu yang terakhir!

Akibat over dosis...

Padahal, saat malam harinya, kita masih bercengkerama dibalut kesenangan duniawi,

Dan, kau lah yang menasehatiku untuk berhenti dari yang namanya lingkaran setan

Namun, takdir berkata lain...

Justru, kau sendiri yang mengorbankan diri sebagai Contoh.

Agar aku dan lainnya, tidak terperosok sepertimu.

Ah,

Sampai kapanpun, Kau masih Sahabatku...

* * *

__________________________________________________________________

Rekaman Jejak, Untuk-Mu Sahabatku...

Sahabat, tidak hanya dalam suka dan duka...

Tetapi juga dalam Berbagi,

Bersosialisasi

Bermain-main dengan penghuni rimba raya...

Bersenda gurau ditengah kepenatan rutinitas kerjaan

Hidup abu-abu, tidak hitam pekat atau putih polos.

Ah, kapan lagi mengalami seperti dulu...?

* * *




Bersambung...

* * * * Choirul Huda * * * *
__________________________________________________________________

Untuk-Mu, Sahabatku, sekaligus Mentor dalam hidupku.

Foto: Dokumen Pribadi
__________________________________________________________________

Tulisan Terkait:

- Sahabat itu, adalah...

- Hidup ini tidak hanya Hitam pekat atau Putih bersih!








* * * By: roelly87.blogspot.com * * *

Tujuh Pendekar Tangguh Dalam Dunia Persilatan


Ah, gara-gara ga bisa tidur mau nonton bola final Copa Del Rey, antara Real Madrid versus Barcelona. Jadi kepikiran tentang cerita silat, Mumpung masih jam 00:05 bola mainnya masih sekitar dua jam lagi, Saya iseng-iseng berselancar bertanya kepada Mbah Google. Saat itu saya tidak sengaja mengetik kata kunci Yo Ko, akhirnya ketemu deh ke deretan hasil yang banyak memuat tentang Sang Pendekar Tangan Buntung itu. Saya kunjungi satu persatu, mulai dari Kaskus, Detik Forum, dan Milis Yahoo untuk melihat artikel tentang Yo Ko (di Kompasiana tidak ada yang membahas ini, kenapa ya?)

Akhirnya, sembari membunuh waktu iseng-iseng saya menulis tentang Pendekar-pendekar tangguh di dunia persilatan, tapi hanya versi Chin Yung. Untuk ciptaan Liang Yu-Sheng dan Khu Lung, dan Kho Ping-Hoo akan saya tulis berikutnya.

Buku Terbitan Gramedia, Foto Koleksi Pribadi

* * *

1. Kwee Ceng 

Kwee Ceng adalah tokoh rekaan Chin Yung paling terkenal diantara tokoh-tokoh lainnya. Biasanya tokoh utama dalam serial silat digambarkan sebagai Pendekaar yang cerdas dan pintar, seperti Yo Ko, Lenghou Tiong maupun Wei Siao-Po. Tapi lain halnya dengan Kwee Ceng, ia bukanlah orang yang cerdas. Malah bisa dibilang sangat bodoh, dan kemampuannya dalam memahami sesuatu sangat lamban, berbeda dengan istrinya, Oey Yong yang memiliki kecerdasan luar biasa.

Tapi itu tidak menghalanginya untuk menjadi pendekar yang tangguh. Bahkan ia selalu berusaha sekuat mungkin dalam melakukan sesuatu. Ia pula yang akhirnya menjadi pahlawan dari Dinasti Song, dengan mati-matian mempertahankan Benteng Siangyang dari serangan Mongol.

Sudah begitu, ia adalah orang yang sangat loyal dalam membela Negara. Ketika ia ditawarkan oleh Jenghis Khan untuk menjadi Raja muda apabila bersedia menyerang Song. Dengan tegas ia menolaknya, yang mengakibatkan Ibunya bunuh diri. Padahal ia dilahirkan dalam di Negara Mongol dan mendapatkan gelar Jendral Penakluk Barat. Tapi demi cintanya pada tanah air, ia rela untuk tidak menyandang gelar atau pangkat apapun dari Jenghis Khan.

Ia mempunyai banyak Guru, yaitu:

-          Kanglam Chit Koay (Tujuh Pendekar Aneh dari kota Kanglam)
-          Jebe (Pendekar Ahli Memanah dari Negara Mongol)
-          Ma Giok (Murid Kepala dari Coan Cin Pay)
-          Ang Cit-Kong (Pengemis Utara)
-          Chiu Phek-Thong (Bocah tua nakal)


Ilmunya yang paling hebat dan terkenal adalah:

-          Hang Liong Sip Pat Ciang, diturunkan oleh Ang Cit-Kong. (ini adalah Jurus yang paling saya suka, sangat bertenanga dan Khas seorang Pendekar...
-          Kiu Im Cin Keng
-          Khong Beng-Kun, ilmu kepalan kedua tangan. Dipelajari dari Chiu Phek-Thong
Tah Kauw Pang-Hoat, Jurus Tongkat Pemukul Anjing...

Ia adalah contoh teladan dari seorang yang bodoh, tapi tidak pernah menyerah pada keadaan. Dan juga ia selalu belajar dari Pengalamannya, hingga akhirnya menjadi seorang Pendekar yang sangat dikagumi sepanjang sejarah.

Sudah begitu, loyalitasnya terhadap Negara tidak dapat diragukan lagi. Selama hidup, sebagian besar dihabiskan untuk mempertahankan benteng Siangyang dari serbuan Mongol. Dan ia tewas bunuh diri saat Mongol menyerbu secara besar-besaran.

Kisahnya, bersambung dalam "Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga" 

* * *

Oey Yok Su - meniup seruling


2. Oey Yok Su

Dijuluki sebagai Sesat Timur, dan merupakan pendekar paling cerdas di zamannya melebihi pendekar lainnya. Bersama dengan Auw Yang Hong, Ang Cit Kong, It Teng,dan Ong Tiong-Yang, mereka bahu membahu memperebutkan kitab Kiu Im Cin Keng sekaligus gelar pendekar terhebat di dunia.

Meskipun ia kalah, dan yang memenangkannya adalah Ong Tiong Yang. Tetapi itu bukanlah kekalahan yang telak, karena usia mereka terpaut jauh, hampir dua kali lipat (menurut versi novel). Lagipula Ong Tiong Yang sangat mengagumi kecerdasannya, (seperti diceritakan dalam (Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar).

Ia juga seorang yang sangat aneh, dan tidak menyukai aturan-aturan dan norma adat yang berlaku pada masa itu. apa yang orang lain lakukan ia sangat membencinya, tetapi apa yang orang lain anggap tabu, ia malah menyukainya. Ia menyendiri dalam suatu pulau diseberang lautan, yang disebut pulau persik.

Jurus-jurusnya yang hebat dan terkenal antara lain adalah Tan Ci Sin Tiong, atau Jurus Jentikkan Jari Sakti adalah salah satu jurus terhebat dalam dunia persilatan. Setara dengan Kap Mo Kang dari Auw Yang-Hong, It Yang Ci dari It Teng, Hang Liong Sip Pat Ciang dari Ang Cit Kong dan Ilmu dari pendiri Coan Cin, Ong Tiong-Yang.

Dalam episode terakhir Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar, Oey Yok Su turut serta untuk membantu menyelamatkan dinasti Song dengan formasi 28 bintang.

Saya pribadi sangat mengagumi karakter Oey Yok Su, dapat dilihat dalam Tulisan ini.



Tokoh-tokoh dalam film LOTCH

* * *

Bersambung...

* * * * Choirul Huda * * * *
__________________________________________________________________

Tulisan ini mengingatkanku pada kenangan saat-saat terindah dahulu, bersama...

Foto: Google Images, Wikipedia/en
__________________________________________________________________

Tulisan Terkait:


- Kwee Ceng, Yo Ko, dan Lenghou Tiong: Siapa Yang Lebih Populer?

- Chin Yung, Tokoh Penulis Novel Silat Terbesar Abad ini











* * * By: roelly87.blogspot.com * * *

Yo Ko: Pendekar Tangguh Yang Melankolis


Dalam cerita silat Mandarin, siapa yang tak kenal dengan Yo Ko?

Ia adalah salah satu tokoh silat ciptaan Chin Yung yang sangat terkenal di seluruh dunia. Bersama dengan tokoh utama lainnya Kwee Ceng, Lenghou Tiong, Thio Bu-ki, Wei Siao-po dan Siau Hong.

Yang membedakan antara Yo Ko dan pendekar silat lainnya adalah karena Kejeniusan, Kecerdikan serta akalnya yang sangat Licik. Mungkin diantara tokoh silat ciptaan Chin Yung lainnya, yang sanggup mengimbangi  kepintarannya adalah Oey Yong, istri dari Kwee Ceng sekaligus anak Sesat Timur Oey Yok Su.

Salah satu Adegan Yo Ko dengan Bibi Lung...


Padahal kalau ditilik dari riwayat hidupnya, sungguh tragis sekali. Semenjak kecil, ditinggal oleh kedua orang tua. Ayahnya, Yo Kang tewas akibat ulahnya sendiri ditangan “Racun Barat” Auw Yang-Hong. Sedangkan Ibunya, meninggal digigit ular berbisa saat Ia berumur 5 tahun. Kemudian ia sering diolok-olok 2 bersaudara Bu dan Kwee Siang. Dibuntungi sebelah tangannya oleh Kwee Siang, Dan yang terparah lagi adalah harus berpisah dengan Istri sekaligus Gurunya, Siauw Liong-lie selama 16 tahun lamanya…

Tetapi itulah yang membuat kisah tentangnya sangat menarik dan diminati hampir semua kalangan, baik itu rakyat jelata maupun pejabat. Yo Ko tidak pernah putus asa dalam menghadapi masalah, dan ia kalau sudah melakukan sesuatu tidak pernah tanggung-tanggung.

Seperti saat ia meninggalkan perguruan Coan Cin untuk masuk dalam perguruan Kuburan Kuno. Padahal pada zamannya, Perguruan Coan Cin atau Coan Cin Pay sangat terkenal dalam kalangan rimba persilatan. Dan pendirinya adalah Ong Tiong-Yang, tokoh terhebat yang mengalahkan empat Pendekar tangguh lainnya dalam Hoasan Lun-Kiam (Adu Pedang di Gunung Hoa*). Ia pun ikut bahu membahu membela negaranya dari Invasi Mongol ketika benteng Siangyang hendak digempur pasukan musuh. Bahkan ia akhirnya dapat membunuh Mongke Khan, Kaisar Mongol saat itu dengan ilmu menjentikkan jari…

Namun ada suatu misteri yang menyelimuti kalangan penggemar silat, yaitu tentang keberadaan Yo Ko disaat pasukan Mongol berhasil menyerbu benteng Siangyang. Saat itu dikabarkan, Kwee Ceng dan Oey Yong beserta Pendekar lainnya tewas saat menyelamatkan benteng (kecuali Kwee Siang*). Tetapi tidak diketemukan kabar tentang Yo Ko dan Siauw Liong-Lie. Dan menurut beberapa versi, diketahui bahwa sejak pertemuan terakhir di gunung Hoa, Yo Ko telah menutup diri dari yang namanya kehidupan dunia. Bersama Siauw Liong-Lie mungkin ia telah pergi menyendiri ke suatu tempat yang sepi untuk tidak lagi berkecimpung dalam dunia persilatan.

Dan itulah yang membuat perbedaan sifat antara Yo Ko dan lainnya.

Memang dalam penyerbuan benteng Siangyang ia ikut serta bahu membahu menyelamatkan kota dari serangan Mongol. Tapi itu bukan timbul karena jiwa nasionalisme darinya, melainkan berkat perasaan senang akibat pertemuan dengan Siauw Liong-Lie. Dan juga karena ia ingin membalaskan dendam kepada Kim Lun Hoa-Ong yang telah menyandera Kwee Siang.

Serta sewaktu muda, sifatnya yang sering berubah mengikuti emosi juga hampir menjerumuskan dia kedalam pasukan Mongol untuk menyerang negaranya sendiri. Karena dibayangi perasaan dendam akibat kematian Ayahnya oleh Kwee Ceng…

* * *

Meskipun begitu, Yo Ko tetaplah salah satu pendekar yang sangat dikagumi oleh lawan maupun kawan. Bahkan dalam salah satu kisah, digambarkan kalau Kubilai Khan sangat mengharapkan Yo Ko dapat bergabung dengan pasukannya untuk mengalahkan Dinasti Song.

Ia pun satu-satunya pendekar yang dapat menguasai lima aliran silat terhebat saat itu, yang kemudian dileburkan menjadi satu jurus tangguh hasil ciptaanya sendiri.

Dan di akhir cerita, dikisahkan bahwa ia menjadi salah satu Pendekar terhebat dalam dunia persilatan menggantikan Ayah angkatnya, Auw Yang-Hong, dengan gelar “Si Binal dari Barat”

* * *

Bersambung...

* * * * Choirul Huda * * * *
__________________________________________________________________

Tulisan ini mengingatkanku pada kenangan saat-saat terindah dahulu, bersama...

Foto: Google Images (Diperankan oleh Andy Lau dan Idy Chan, 1983)
__________________________________________________________________

Tulisan Terkait:


- Kisah Cinta Abadi antara Yo Ko - Siauw Liong Lie: (Penantian  Selama 18 Tahun)

- Yo Ko atau Lenghou Tiong, Pewaris Utama Pendekar Pedang Tanpa Tanding "Tokko Kiu Pai"?











* * * By: roelly87.blogspot.com * * *