Sabtu, 04 Juni 2011

Rocky Hotel Dalam Kenangan Bersama Gadis Minang II

Epilog


"Tunggu...!" ujarku seraya memecah keheningan malam.
Namun ia tetap tidak mau menghentikan langkahnya.


* * *


Pukul 23:15 wib. 

Aku bersua dengannya di sebuah hotel berbintang empat di tengah kota Padang, Sumatera Barat.
Tidak sengaja dalam pertemuan itu, hingga terlukis sebuah diorama nan lara.

"Jangan samakan aku dengan dia, dia jauh lebih baik dibandingkan diriku" Ucapan itu terlontar sekilas dari sebuah bibir mungil nan ranum dari sang Gadis.
"Lebih baik bukan berarti ia yang cocok untukku" jawabku.

"Namun setidaknya, aku tidak mau mengganggu lagi hubungan kamu dengannya. Biarlah hubungan kita yang lalu menjadi sebuah kenangan..." Gadis itu memotong cepat.

"Aku tahu, kamu mengalah. Tapi bukan berarti harus mengorbankan diri. Perasaan itu tidak dapat dibohongi.  Apalagi tentang Cinta." Ucapku lagi.

"Tidak rul, aku merasa cukup sampai disini saja. Aku melihat kamu jauh lebih bahagia bersama dirinya. Dibandingkan..."

"Mengapa kamu harus bandingkan dirinya dengan dirimu? Aku hanya berteman biasa, tidak lebih. Hanya sekedar berbagi pengalaman, karena kami sama-sama perantau"

"Tetapi, beberapa hari belakangan aku melihat ada yang janggal diantara kalian berdua" Jawabnya dengan memadukan antara riak gelombang dengan tetesan air mata.

"Dan, ia itu lebih menang segala hal dibandingkan diriku; materi, kecantikan, sifat, dan lainnya. Tidak ada yang bisa kubanggakan dari diriku dibandingkan dirinya..." Ujarnya menambahkan.

"Ia memang baik dan lebih darimu, namun Cinta tetaplah Cinta... Ia tidak dapat Tersirat, apalagi Tersurat! Dan lagi tidak semua yang terbaik yang menjadi Juara. Contoh saat kita menonton bola final kemarin, MU memenangkan pertandingan melawan Cheslea itu karena John Terry gagal dalam mengeksekusi penalti akibat terpeleset. Dan bukan berarti MU lebih superior..." Jawabku lugas seraya menganalogikannya dengan pertandingan bola final liga champions 2008 lalu.

"mungkin, mungkin..." Ia (Gadis itu) tidak dapat berkata apa-apa lagi, dari raut wajahnya terlihat sendu, seperti awan kelabu yang hendak menurunkan hujan dari langit...


* * *
Prolog

dan, setelah itu;
terjadilah apa yang seharusnya tidak terjadi diantara kami.


* * *


Jakarta, 2 Juni 2011 (23:15 wib)
Bersambung...

* * * * * Choirul Huda * * * * *

___________________________________________________________________


Artikel: Catatan di Facebook
___________________________________________________________________

Tulisan terkait:








* * * Created By: http://roelly87.blogspot.com/ * * *