Arti sebuah cinta…
Dengan langkah gontai Nina berjalan pergi meninggalkan Mal itu dengan wajah murung. “huuf, mengapa aku harus terlalu mencintainya, jika akhirnya sampai begini…?”. Keluh Nina dalam hati ketika tahu pacarnya, Indra ternyata tega mengkhianati kepercayaannya selama ini. Mungkin hari-hari kedepan dalam hidup ia akan gelap seperti mendung yang sekarang ini menyelimuti kota Jakarta.
Padahal apa yang kurang dari kehidupan seorang Nina? Ia hampir mempunyai segalanya, keluarganya masih lengkap dan cukup terpandang. Ayahnya seorang Pengusaha Real Estate yang Propertinya banyak bertebaran baik di Ibukota, Bandung maupun yang di Manado. Ibunya Konsultan terkenal yang banyak mempunyai klien dari Perusahaan Besar didalam dan luar negeri. Kakaknya, Bayu sekarang sudah menikah dengan seorang model Ibukota setelah menyelesaikan S2 Hukum. Tinggal Ia sendiri yang masih sangat dimanja oleh seluruh keluarga. Ditambah lagi, Ia sekarang sedang menyelesaikan semester terakhirnya di Universitas bergengsi di kawasan Grogol, Jakarta Barat. Meskipun tidak terlalu jenius, dari awal masuk hingga saat ini, ia selalu menempati ranking 5 besar dari 30an mahasiswa di kelasnya. Sudah begitu Ia selalu aktif di kampus, kalau ada acara pasti ia selalu diundang, baik formal maupun seremonial biasa. Terbukti dari teman-temannya baik satu jurusan maupun semua kampus, sampai para Dosen banyak yang respek, karena ia orangnya ramah, supel dan selalu membantu bila ada yang kesusahan.
Dan yang membuat orang kagum adalah, ia tetap setia dengan Indra, cowok yang dipacarinya selama hampir 3 tahun ini. Padahal Indra hanyalah seorang pria pengangguran yang profesi sehari-harinya tidak jelas dan tidak menentu. Hanya jaga warnet di bilangan Jatibaru, Tanah Abang, itu pun tidak selalu tiap hari. Hanya bermodalkan wajah ganteng, dan senyum yang menawanlah hingga membuat Indra dapat menaklukan hati Nina. Ditambah lagi, Indra pandai bicara dan mengambil hati wanita. Seperti saat Nina ada masalah keluarga saat di Bandung, Indra langsung berangkat malam itu juga dengan sepeda motor bebek kesayangannya tanpa mempedulikan sudah tengah malam dan jalanan di Puncak maupun di Padalarang sangat sepi dan gelap tiada kendaraan. Tetapi Indra tetap ngotot untuk menemuinya, sekadar menghibur hati Nina yang sedang sedih. Sampai subuh, Indra baru datang kerumah Nenek Nina yang berada di daerah Sukajadi, Bandung. Hingga akhirnya yang tadinya Nina sedih menjadi terharu akan kehadiran cowok yang sangat disayanginya, datang dengan muka kusut dan acak-acakan akibat beberapa kali terserempet dijalan akibat gelap gulita dan tiada penerangan. Tapi anehnya Indra tidak mengeluh malah sambil menatap khawatir menanyakan kabar perihal kenapa Nina bersedih. Pas diceritakan bahwa yang membuat Nina bersedih adalah karena memikirkan keselamatan Indra dijalan, malah Indra tertawa cekikikan. Hingga membuat keadaan keluarga Nina yang tadinya memanas menjadi cair kembali sejak kedatangan Indra.
***************Bersambung****************
ditunggu sambungannya :)
BalasHapus