Suatu pagi yang tenang di jalan raya daerah segitiga Kuningan, areal yang terkenal elit dan salah satu wilayah terpenting di pusat Jakarta.
Terlihat Sang Saka Merah Putih melambai dengan irama yang teratur, tak tergoyahkan oleh hembusan angin dan tetap terlihat wibawa, apalagi bertepatan dengan "hari" jadinya.
Bendera merah putih begitu anggun terlihat, diantara deretan gedung mewah nan eksotis...
Namun, tepat di seberang sudut bawahnya tampaklah "wajah asli" Indonesia yang sebenarnya.
Kaum Pengemis dan anak-anak jalanan tampak tak perduli, apakah ini memang hari kemerdekaan negaranya atau bukan.
Mereka sama sekali merasa belum merdeka!
Toh, sejak Kakek-Nenek mereka hidup hingga sekarang, mereka masih menjadi kaum terpencil diantara deretan manusia yang merasa sudah merdeka.
Bagi mereka, Merdeka adalah mimpi belaka.
Untuk mereka, Merdeka hanyalah bualan kosong.
Kata mereka, Merdeka itu hanyalah deretan huruf yang tak bermakna.
dan, mereka bilang:
Merdeka itu hanyalah Janji-janji surga yang berhembus diantara kehidupan nyata yang mereka alami sekarang.
Sudah 66 tahun lamanya Indonesia Merdeka, namun...
* * *
INDONESIA SAMA SEKALI BELUM MERDEKA!
Hut RI yang ke 66 hanyalah slogan belaka.
Hari ini (17 Agustus) maupun hari yang sama pada bulan agustus di tahun-tahun sebelumnya maasihlah sama, seperti hari biasa.
* * *
Toh, gimana mau bilang merdeka
Kalau untuk makan sehari-hari saja mereka kepayahan
Bagaimana sudah Merdeka,
Setiap barang yang Kami pakai selalu bertuliskan "Made In (Luar Negeri)"
Bagaimana sudah Merdeka,
Kalau lalu lalang jutaan kendaraan di jalan raya
Adalah buatan negara lain
Bagaimana sudah Merdeka,
Ternyata kebutuhan sehari-hari (beras, kacang kedelai untuk tempe, gula, garam, dll)
Masih juga didatangkan dari negara lain
Bagaimana sudah Merdeka
Toh, semenjak belia mereka disuguhi tontonan film dari luar negeri
Bagaimana sudah Merdeka
Sedang untuk mereka, bahkan buat diriku sendiri, masih memakai produk luar
Seperti (Laptop dan isinya, Televisi, Sepeda motor, bahkan untuk urusan yang remeh sekalipun: Gunting Kuku, ternyata produk Luar Negeri!)
* * *
Ternyata memang benar, Merdeka itu hanya slogan semata...
Bualan kosong para pejabat untuk rakyatnya
Janji-janji Surga para Elit Politik
Gembar-gembor belaka yang diagulkan media massa untuk menarik minat pembacanya...
(Mungkin) aku lebih respek dengan kaum jelata seperti mereka
Yang Tidak perduli, apakah Negara ini sudah merdeka atau belum
Tetapi mempunyai Inisiatif dan realitas yang nyata untuk negara ini
Seperti beberapa orang pengemis yang acuh tak acuh dengan kemerdekaan
Namun rela berpeluh keringat membersihkan selokan parit yang mampet didepan sebuah gedung mewah
Atau sama seperti para pemulung, yang merasa belum Merdeka
Tetapi dengan penuh tanggung jawab menyingkirkan kerikil dan batu serta pecahan beling dijalan raya untuk dilewati kendaraan orang-orang yang (merasa) sudah merdeka.
* * *
Tampak beberapa orang terlihat sibuk membersihkan jalan raya dari banyaknya sampah
dan terlihat juga, seorang Bapak Tua menyusuri pinggiran rel kereta api untuk sesuap nasi
Padahal dari atap gedung itu, berkibar Bendera Merah Putih yang melambai
Andai kata, sang bendera itu bisa bicara
Tentu ia akan berteriak:
Apakah benar, Negeri ini sudah Merdeka?
* * *
* * * * Choirul Huda * * * *
_____________________________________________________________________
Foto: Suara Pembaruan
Note: Merdeka, atau Tidak Sama Sekali!
_____________________________________________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ingin komentar tapi tidak tahu caranya?
Klik panah ke bawah di sebelah kanan "Beri Komentar Sebagai" Pilih ID Name/URL. Isilah nama anda. Bila tidak punya URL, kolom ini kosongkan saja. Klik Poskan Komentar. Kalau anda ragu, silahkan klik Pratinjau. Terima kasih.