Miris sekali rasanya, dalam beberapa hari belakangan ini, saya setiap menonton televisi, baca surat kabar dan berselancar di internet pasti banyak diberitakan tentang penyerangan Sekutu ke negara Libya. Setelah sebelumnya semua mata tertuju pada berita Demo di negara-negara Afrika Utara, Penggulingan beberapa kepala negara, dan Tsunami di Jepang, kini hampir seluruh manusia yang ada di muka bumi ini mengalihkan pandangannya ke Libya. Sebuah negara di kawasan Afrika Utara, yang berbatasan dengan Mesir dan Tunisia kini ikut bergejolak diserang para pendemo, dan yang lebih parah lagi adalah aksi tiga "serangkai" Sekutu yang ikut-ikutan memboncengi PBB dengan alasan Perdamaian.
Entah ada maksud apa, bisa-bisanya tiga negara besar secara secara bersamaan menyerang sebuah negara kecil nan terpencil jauh di padang pasir itu.
Dan, anehnya lagi, Prancis yang biasanya dikenal berseberangan dengan Amerika Serikat, kini ikut bahu-membahu bersama Inggris untuk turut serta menggempur Libya. Bahkan yang paling vokal dalam penyerangan pemboman perdana.
Entah dasar apa yang membuat ketiga negara Adidaya itu turut serta:
Apakah disebabkan karena Minyak? Seperti yang kita tahu, Libya merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia, dan juga negara pengekspor minyak terbanyak didunia? Cadangan minyak mereka sangat menggiurkan bagi siapapun yang ikut berkepentingan disana.
Atau mungkin disebabkan karena adanya intrik dari dalam pemerintahan sendiri yang menginginkan, Muammar Al-Gaddafi agar segera lengser mengikuti jejak negara Mesir?
Ataukah, memang benar adanya kampanye terselubung yang di prakarsai tiga negara Adidaya tersebut? Mengingat Amerika Serikat, Prancis dan Inggris adalah pemegang Hak Veto di PBB?
Lalu bagaimana dengan sikap Rusia dan Cina, dua negara pemegang Hak Veto yang juga Superpower dan disegani Nato maupun anggota PBB lainnya? Sepertinya mereka adem-ayem saja, Rusia hanya menyatakan agar segera melakukan gencatan senjata dari kedua belah pihak.
Sedangkan dari Cina, sama seperti halnya Rusia, cuma bisa menyerukan agar perdamaian segera terjadi, dan mengatakan penyerangan tersbut mengganggu hubungan internasional. Serta menekankan bahwa mereka menghormati kedaulatan dalam negara di Afrika tersebut, sembari mengumumkan bahwa mereka tidak ingin mencampuri urusan dari sebuah negara...
Padahal andai saja Cina dan Rusia satu suara dalam menentukan pendapat, bisa jadi penyerangan di Libya dapat dihindarkan. Mengingat kuatnya suara mereka dalam mandat PBB, tapi nyatanya mereka sama sekali tidak memberikan suara saat mengemukakan pendapat dalam sidang yang dihadiri anggota dewan keamanan PBB. Sebuah fakta yang ironis, dan sangat miris...
Lalu bagaimana dengan Indonesia sendiri? Seperti yang diberitakan banyak media, Indonesia pun sangat tidak menyetujui aksi serangan membabi buta tersebut. Melalui perwakilan yang ada, Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa. Sikap Indonesia sangat tegas dan mutlak menyerukan agar segera terjadi gencatan senjata dan mendukung aksi perdamaian yang terjadi di kawasan Afrika itu. Sebuah pernyataan menarik dan membanggakan dari Bangsa yang sangat Demokrasi ini.
Tapi sayangnya, sampai saat ini bunyi ledakan bom serta granat dan rentetan letusan senjata api masih terjadi di ujung padang pasir yang gersang lagi nan jauh di Afrika sana...
----------Choirul Huda----------
____________________________________________________________
Sumber Tulisan: Kompas, BBC, Al-Jazeera, Wikipedia
Tulisan ini hanya Opini Pribadi, yang ditambahkan kutipan dari beberapa media yang disebutkan diatas.
____________________________________________________________
Tulisan-tulisan terkait:
- Kisah Tiga Serangkai: antara Amerika Serikat, Inggris dan Prancis...
- Minyak Bumi, benda cair yang memicu banyak pertumpahan darah!
- Kawasan Timur Tengah: Revolusi, Evolusi atau Reformasi?
Entah ada maksud apa, bisa-bisanya tiga negara besar secara secara bersamaan menyerang sebuah negara kecil nan terpencil jauh di padang pasir itu.
Dan, anehnya lagi, Prancis yang biasanya dikenal berseberangan dengan Amerika Serikat, kini ikut bahu-membahu bersama Inggris untuk turut serta menggempur Libya. Bahkan yang paling vokal dalam penyerangan pemboman perdana.
Entah dasar apa yang membuat ketiga negara Adidaya itu turut serta:
Apakah disebabkan karena Minyak? Seperti yang kita tahu, Libya merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia, dan juga negara pengekspor minyak terbanyak didunia? Cadangan minyak mereka sangat menggiurkan bagi siapapun yang ikut berkepentingan disana.
Atau mungkin disebabkan karena adanya intrik dari dalam pemerintahan sendiri yang menginginkan, Muammar Al-Gaddafi agar segera lengser mengikuti jejak negara Mesir?
Ataukah, memang benar adanya kampanye terselubung yang di prakarsai tiga negara Adidaya tersebut? Mengingat Amerika Serikat, Prancis dan Inggris adalah pemegang Hak Veto di PBB?
Lalu bagaimana dengan sikap Rusia dan Cina, dua negara pemegang Hak Veto yang juga Superpower dan disegani Nato maupun anggota PBB lainnya? Sepertinya mereka adem-ayem saja, Rusia hanya menyatakan agar segera melakukan gencatan senjata dari kedua belah pihak.
Sedangkan dari Cina, sama seperti halnya Rusia, cuma bisa menyerukan agar perdamaian segera terjadi, dan mengatakan penyerangan tersbut mengganggu hubungan internasional. Serta menekankan bahwa mereka menghormati kedaulatan dalam negara di Afrika tersebut, sembari mengumumkan bahwa mereka tidak ingin mencampuri urusan dari sebuah negara...
* * *
Lalu bagaimana dengan Indonesia sendiri? Seperti yang diberitakan banyak media, Indonesia pun sangat tidak menyetujui aksi serangan membabi buta tersebut. Melalui perwakilan yang ada, Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa. Sikap Indonesia sangat tegas dan mutlak menyerukan agar segera terjadi gencatan senjata dan mendukung aksi perdamaian yang terjadi di kawasan Afrika itu. Sebuah pernyataan menarik dan membanggakan dari Bangsa yang sangat Demokrasi ini.
Tapi sayangnya, sampai saat ini bunyi ledakan bom serta granat dan rentetan letusan senjata api masih terjadi di ujung padang pasir yang gersang lagi nan jauh di Afrika sana...
...ah, entah sampai kapan, dan entah kapan sampainya
terwujud suatu "perdamaian" di muka bumi ini...
* * *
----------Choirul Huda----------
____________________________________________________________
Sumber Tulisan: Kompas, BBC, Al-Jazeera, Wikipedia
Tulisan ini hanya Opini Pribadi, yang ditambahkan kutipan dari beberapa media yang disebutkan diatas.
____________________________________________________________
Tulisan-tulisan terkait:
- Kisah Tiga Serangkai: antara Amerika Serikat, Inggris dan Prancis...
- Minyak Bumi, benda cair yang memicu banyak pertumpahan darah!
- Kawasan Timur Tengah: Revolusi, Evolusi atau Reformasi?
Mungkin menduga-duga itu suatu kenikmatan tersendiri, maaf sebelumnya mas. Terkadang kita paranoid (parno) atas suatu kejadian. Tapi ada baiknya di analisis terlebih dahulu, sebelum menduga-duga...
BalasHapusTerima kasih banyak untuk Komentar dari Sahabatku, "Kata Natalius".
BalasHapusTapi ini hanya opini belaka, dan sebagai warga dari sebuah nagara yang Demokrasi, wajar kan bila mengutarakan pendapatnya sendiri.
Apalagi saya mencantumkan sumbernya dengan jelas, dari Kompas.com, BBC Indonesia, Al-Jazeera dan situs Wikipedia.
* * *
Senang saya berkenalan dengan Anda ^_^